Mengutip Antara, Rabu, 3 November 2021, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember kehilangan 14 sen atau 0,2 persen, menjadi USD83,91 per barel. Semula WTI telah turun lebih dari USD1 per barel, namun kemudian menghapus sebagian kerugiannya.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember ditutup naik satu sen menjadi USD84,72 per barel, setelah diperdagangkan di wilayah negatif untuk sebagian besar sesi.
Minyak diperdagangkan di bawah USD85 per barel, tetapi masih mendekati level tertinggi tiga tahun dalam perdagangan berfluktuasi menjelang laporan pasokan mingguan AS yang diperkirakan menunjukkan kenaikan persediaan minyak mentah saat para pedagang juga melihat ke arah pertemuan OPEC+ pada Kamis waktu setempat.
Analis dalam jajak pendapat memperkirakan data persediaan minyak mentah mingguan AS menunjukkan kenaikan 1,6 juta barel. Kelompok industri American Petroleum Institute (API) akan merilis yang pertama dari dua laporan pasokan minggu ini pada pukul 20.30 GMT.
"Ada sedikit ketidakpastian tentang OPEC dan itu menahan pasar. Tapi kami masih dalam tren naik yang kuat," kata Analis Price Futures Group Phil Flynn, di Chicago.
Harga Brent
Harga Brent telah melonjak lebih dari 60 persen pada 2021. Brent mencapai level tertinggi tiga tahun di USD86,70 minggu lalu karena permintaan global telah pulih dan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+, lambat untuk melepas rekor pemotongan produksi.Negara-negara konsumen telah menekan OPEC+ untuk berbuat lebih banyak guna mendinginkan pasar. Tetapi pada pertemuan Kamis waktu setempat, aliansi tersebut diperkirakan tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi bulanan secara bertahap sebesar 400 ribu barel per hari.
Harga minyak mendapat dukungan dari survei pada Senin waktu setempat yang menemukan bahwa peningkatan produksi OPEC pada Oktober melampaui kenaikan yang direncanakan karena pemadaman paksa di beberapa produsen.
"Kami mengantisipasi perdagangan yang relatif netral akan berlanjut sampai kami memiliki definisi lebih lanjut dari OPEC tentang rencana produksi Desember," kata Analis Pasar Energi CHS Hedging Anthony Headrick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News