Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Dolar AS Berjaya, Ditopang Apa?

Angga Bratadharma • 02 Mei 2023 10:03
New York: Dolar Amerika Serikat (USD) membukukan kenaikan yang solid pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Sedangkan Institut Manajemen Pasokan AS (ISM) melaporkan indeks manufaktur yang lebih baik dari perkiraan untuk April.
 
Mengutip Xinhua, Selasa, 2 Mei 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,49 persen menjadi 102,1527 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0969 dari USD1,1017 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2487 dari USD1,2563 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS dibeli 137,4590 yen Jepang, lebih tinggi dari 136,24 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,8962 franc Swiss dari 0,8938 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3540 dolar Kanada dari 1,3537 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,3359 Krona Swedia dari 10,2638 Krona Swedia.

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS meningkat menjadi 47,1 pada April dari 46,3 pada Maret, mengalahkan konsensus perkiraan pasar 46,8, menurut rilis ISM. Analis Pemasok Informasi Pasar FX Empire Vladimir Zernov mencatat indeks dolar AS menguat karena para pedagang bereaksi terhadap laporan PMI manufaktur ISM yang lebih baik dari perkiraan.
Baca: Sstt Ternyata Sektor Ini Bisa Jadi Indikasi Awal Krisis Ekonomi!

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Pelemahan terjadi karena Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga acuan lagi pada Rabu waktu setempat.

Dow Jones turun

Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 46,46 poin atau 0,14 persen menjadi 34.051,7. Sedangkan indeks S&P 500 merosot 1,61 poin atau 0,04 persen menjadi 4.167,87. Indeks Komposit Nasdaq merosot 13,99 poin atau 0,11 persen menjadi 12.212,6.
 
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan konsumsi memimpin penurunan masing-masing 1,26 persen dan 1,06 persen. Sementara itu, sektor kesehatan dan industri memimpin penguatan masing-masing sebesar 0,59 persen dan 0,55 persen.
 
Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB), yang akan menambah lebih banyak tekanan ke bawah pada ekonomi AS.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan