Goldman Sachs Group mengatakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok kemungkinan meningkat pada paruh kedua di 2023 dan memasuki 2024 setelah ekonomi mengatasi dampak negatif awal dari strategi nol covid di musim semi.
Australia & New Zealand Banking Group Ltd juga menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun depan menjadi di atas lima persen. Sementara itu, Morgan Stanley memperkirakan adanya lonjakan belanja konsumen.
Keyakinan prospek Tiongkok meningkat sejak Beijing mengkalibrasi ulang aturan pengendalian covidnya dan memperkenalkan paket tindakan menyeluruh untuk membantu pembiayaan di sektor properti. Namun tak ditampik, langkah tersebut tidak mungkin memberikan dorongan langsung pada pertumbuhan terutama dengan kasus covid yang saat ini melonjak di Tiongkok.
Baca: PHK Ratusan Karyawan, Bos Ruangguru Salah Prediksi Situasi Ekonomi |
Kendati demikian, langkah tersebut dapat membantu mengurangi hambatan konsumsi dan mengurangi kemerosotan pasar properti. "Beberapa hari terakhir telah membawa kabar baik yang tak terduga," kata Kepala Ekonom Global Bloomberg Economics Tom Orlik, dilansir dari The Business Times, Senin, 21 November 2022.
"Prospek untuk 2023 sedikit lebih cerah daripada yang terlihat beberapa hari lalu," tambahnya.
Bloomberg Economics sekarang melihat potensi risiko berdampak ke naiknya proyeksi pertumbuhan Tiongkok sebesar 3,5 persen untuk tahun ini dan 5,7 persen untuk 2023. ANZ menaikkan perkiraan pertumbuhannya untuk tahun depan menjadi 5,4 persen dari prediksi sebelumnya sebesar 4,2 persen.
Morgan Stanley memperkirakan konsumsi swasta melonjak tujuh persen tahun depan, naik dari perkiraan 1,7 persen tahun ini. Ekonom Goldman memperkirakan pertumbuhan kuartal-ke-kuartal tahunan akan meningkat menjadi 10 persen pada kuartal ketiga tahun depan dari hanya dua persen pada kuartal kedua.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News