| baca juga: Investor Indonesia Tetap Optimistis di Tengah Musim Dingin Kripto |
FTX, bersama dengan sekitar 101 perusahaan afiliasi, juga meminta bantuan pengadilan untuk mengizinkan pengoperasian sistem manajemen kas global baru dan pembayaran ke vendor-vendor pentingnya.
FX dan filiasinya mengajukan kebangkrutan di Delaware pada 11 November 2022 untuk menyebabkan sekitar satu juta pelanggan dan investor lainnya menghadapi kerugian total dalam miliaran dolar.
"FTX akan menjajaki penjualan, rekapitalisasi atau transaksi strategis lainnya untuk beberapa unitnya," kata Chief Executive Officer FTX Jhon Ray dikutip dari Channel News Asia, Senin, 21 November 2022.
FTX meminta izin untuk membayar klaim prepetisi hingga USD9,3 juta kepada vendor kritisnya setelah pesanan sementara dan hingga USD17,5 juta setelah masuknya pesanan akhir.
FTX mengatakan jika gagal menerima bantuan pengadilan yang diminta, itu akan mengakibatkan kerugian langsung dan tidak dapat diperbaiki untuk bisnisnya.
"Berdasarkan tinjauan kami selama seminggu terakhir, kami senang mengetahui bahwa banyak anak perusahaan FTX yang teregulasi atau berlisensi, di dalam dan di luar Amerika Serikat, memiliki neraca keuangan yang lancar, manajemen yang bertanggung jawab, dan waralaba yang berharga," kata Ray.
FTX telah mengidentifikasi 216 rekening bank debitur dengan saldo positif pada 16 November, tetapi sejauh ini hanya dapat memverifikasi saldo di 144 rekening. Perusahaan telah menunjuk Perella Weinberg Partners LP sebagai bank investasi utama untuk membantu proses penjualan, dengan persetujuan pengadilan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id