Kepala Eksekutif Saudi Aramco Amin Nasser menggambarkan dua belas bulan di 2020 sebagai salah satu tahun paling menantang dalam sejarah baru-baru ini.
Saudi Aramco melaporkan laba bersih sebesar USD49 miliar pada 2020, turun dari USD88,19 miliar dari perolehan 2019. Hasil tersebut sedikit di atas ekspektasi analis yang memperkirakan sebesar USD48,1 miliar. Adapun laba bersih Saudi Aramco masih merupakan yang tertinggi dari perusahaan publik mana pun secara global.
"Dalam salah satu tahun paling menantang dalam sejarah baru-baru ini, Aramco menunjukkan proposisi nilai uniknya melalui kelincahan keuangan dan operasionalnya yang cukup besar," kata Amin Nasser dalam pernyataan perusahaan, dilansir dari CNBC International, Minggu, 21 Maret 2021.
Aramco memaparkan pendapatan dipengaruhi oleh penurunan harga minyak mentah dan volume penjualan, serta melemahnya margin penyulingan dan bahan kimia.
Nasser mengungkapkan perusahaan berencana memotong belanja modal di tahun depan, dan menurunkan pedoman pengeluaran menjadi sekitar USD35 miliar, yang sebelumnya di kisaran USD40 miliar hingga USD45 miliar.
Kendati demikian, Aramco optimistis melihat pemulihan di sektor migas di tahun-tahun selanjutnya.
"Ke depan, strategi jangka panjang kami untuk mengoptimalkan portofolio minyak dan gas kami berada di jalur yang tepat, dan seiring dengan membaiknya lingkungan makro, kami melihat bakal ada peningkatan permintaan di Asia dan juga tanda-tanda positif di tempat lain," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News