Menurut otoritas bursa saham Hong Kong, penghapusan ini sebagai akibat dari sanksi yang diterapkan Amerika Serikat (AS). Total, ada 500 produk terstruktur yang tercatat di Hong Kong.
Melansir Straits Times, Senin, 11 Januari 2021, penghapusan yang direncanakan dari produk-produk ini tidak akan merugikan pasar dan akan ada pilihan investasi yang cukup untuk memenuhi permintaan.
Demikian disampaikan Hong Kong Exchanges and Clearing (HKEX) dalam sebuah pernyataannya yang dirilis Minggu, 10 Januari 2021.
"HKEX bekerja sama dengan emiten terkait untuk memastikan delisting secara tertib, dan memfasilitasi pengaturan pembelian kembali yang diatur oleh emiten," kata pihak bursa.
Selain itu, tambah pihak bursa, mereka memiliki pasar terbesar di dunia dengan lebih dari 12 ribu produk terdaftar. "Kami tidak yakin hal ini akan berdampak negatif secara material pada pasar produk terstruktur di Hong Kong."
Hong Kong Exchanges and Clearing mengatakan tetap kompetitif dan akan terus memantau perkembangan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News