Bank sentral mencatat ekonomi terus pulih dari penurunan tajam yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Namun, pemulihan diperlambat oleh memburuknya situasi virus, kekurangan bahan baku dan komponen elektronik, serta kenaikan tingkat harga secara umum.
Melansir Xinhua, Sabtu, 18 Desember 2021, pada September, BOF memperkirakan pertumbuhan negara itu pada 2022 menjadi 2,8 persen. Menurut bank sentral, jika situasi pandemi membaik dalam waktu dekat, prospeknya bisa lebih baik.
Sektor rumah tangga dapat mulai membelanjakan tabungan yang diperoleh selama pandemi, dan investasi oleh perusahaan dapat tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Pada 2024, tingkat pertumbuhan ekonomi akan melambat menjadi 1,3 persen karena kemungkinan pertumbuhan di Finlandia akan dipengaruhi oleh struktur populasi yang menua. Serta lambatnya pertumbuhan produktivitas tenaga kerja.
Krisis covid-19 telah menimbulkan peningkatan tingkat utang dalam keuangan publik Finlandia. Pemulihan ekonomi akan membantu mengatasi defisit. Namun, keuangan publik akan tetap defisit pada akhir periode perkiraan.
Selain itu, inflasi Finlandia akan tetap pada 2,1 persen tahun ini, dan 2,0 persen pada 2022, baru kemudian melambat menjadi 1,6 persen pada 2023. Bank memperkirakan harga energi akan mulai turun dan hambatan pasokan mereda tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News