Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Philip Lowe mengatakan harga pasar untuk suku bunga tunai 0,85 persen saat ini untuk mencapai setinggi 4,0 persen pada akhir tahun akan menjadi pengetatan paling agresif dalam catatan.
"Ada beberapa spekulasi bahwa pasar RBA dapat menaikkan suku bunga sebesar 75 bps pada Juli atau Agustus, mengingat lonjakan inflasi dan kenaikan besar-besaran (suku bunga acuan) baru-baru ini oleh Federal Reserve AS," tutur Lowe, dikutip dari The Business Times, Kamis, 23 Juni 2022.
Sementara itu, Bendahara Australia Jim Chalmers menyatakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Australia telah meningkat 5,1 persen dalam tiga bulan pertama di tahun ini. Kondisi itu mengintensifkan tekanan pada rumah tangga dan menyarankan kenaikan suku bunga lebih lanjut ke depan.
Dengan kondisi itu, kemungkinan ia akan menaikkan perkiraan inflasi dalam pernyataan ekonomi bulan depan ke parlemen. "Sekarang benar-benar jelas bahwa tantangan inflasi yang dihadapi Australia lebih buruk. Orang-orang harus mengantisipasi bahwa itu akan lebih tinggi dari sekarang," kata Chalmers.
Australia berada dalam cengkeraman kenaikan harga listrik yang melanda Eropa dan AS menyusul invasi Rusia ke Ukraina dan memperburuk tekanan inflasi. RBA pada awal Mei memperkirakan inflasi akan mencapai enam persen pada akhir tahun, sebelum turun menjadi tiga persen pada pertengahan 2024 sebagai tanggapan atas kenaikan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News