Pengiriman kilang minyak Rusia turun sembilan persen karena pemotongan kuota impor menyebabkan penyulingan independen mengurangi pembelian dari Rusia.
Dikutip dari Antara, Senin, 21 Maret 2022, data Administrasi Umum Kepabeanan Arab Saudi menunjukkan pada Minggu 20 Maret 2022, kedatangan minyak mentah Saudi mencapai 14,61 juta ton pada Januari-Februari, setara dengan 1,81 juta barel per hari (bph), turun dari 1,86 juta barel per hari setahun sebelumnya.
Impor dari Rusia mencapai 12,67 juta ton dalam dua bulan atau 1,57 juta barel per hari. Itu dibandingkan dengan 1,72 juta barel per hari pada periode 2021 yang sesuai.
Permintaan minyak mentah ESPO andalan Rusia dari kilang-kilang independen Tiongkok yang dikenal sebagai "teko", terpukul oleh tindakan keras Beijing terhadap penghindaran pajak dan perdagangan ilegal kuota impor.
Pemerintah juga memotong batch pertama dari tunjangan impor minyak mentah 2022 ke "teko", yang bertujuan untuk menghilangkan kapasitas penyulingan yang tidak efisien.
Impor dari Rusia bisa jatuh pada Maret karena pembeli di seluruh dunia menghindari kargonya setelah krisis Ukraina yang semakin intensif. Tetapi Reuters melaporkan bahwa produsen Rusia Surgutneftegas bekerja dengan Tiongkok untuk melewati sanksi Barat dan mempertahankan penjualan minyak.
Data bea cukai pada Minggu 20 Maret 2022 menunjukkan bahwa 259.937 ton minyak mentah Iran tiba di Tiongkok pada Januari, sekitar tingkat yang sama seperti pada Desember 2021, impor pertama yang dicatat oleh data resmi Tiongkok sejak Desember 2020.
Pengiriman itu dilakukan ketika Teheran dan negara-negara Barat mengadakan pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015, menunjuk pada kemungkinan pencabutan sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran.
Tidak ada kargo Iran yang dicatat oleh bea cukai Tiongkok pada Februari. Data resmi Tiongkok juga menunjukkan tidak ada impor dari Venezuela, yang juga berada di bawah sanksi AS, pada Januari dan Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News