Data dari operator jaringan Gascade, dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 22 Desember 2021, menunjukkan aliran gas ke barat melalui pipa Yamal-Eropa, salah satu rute utama untuk gas Rusia ke Eropa berbalik arah.
Beberapa politisi barat dan pakar industri menuduh Rusia menahan pengiriman gas ke Eropa di tengah ketegangan politik atas Ukraina, serta penundaan sertifikasi pipa Nord Stream 2. Rusia menyangkal koneksi apa pun.
"Sama sekali tidak ada koneksi (ke Nord Stream 2), ini murni situasi komersial," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Pedagang mengatakan hal ini menambah faktor bullish untuk pasar gas, seperti permintaan pembangkit listrik yang kuat, dengan banyak pembangkit nuklir Prancis tutup, dan cuaca yang lebih dingin.
Harga grosir gas Belanda bulan depan, patokan Eropa, naik lebih dari 16 persen ke rekor tertinggi USD193,46 per megawatt jam pada hari Selasa, dan kontrak gas Inggris yang setara juga mencapai puncak baru pada USD5,68 per term.
"Eropa memiliki ruang penyimpanan yang sangat sedikit pada musim dingin ini dan karena itu keseimbangan Eropa lebih bergantung pada impor daripada tahun-tahun sebelumnya," ujar Kepala Gas Eropa di Energy Aspects, James Waddell,
Gazprom mengirimkan sekitar 20 persen pasokannya ke Eropa melalui Polandia, tetapi aliran ini tidak konsisten tahun ini dan meningkatkan ketidakpastian tentang berapa banyak gas yang akan diterima Eropa dari Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News