Emas dunia. Foto: AFP.
Emas dunia. Foto: AFP.

Harga Emas Dunia Tergelincir Lebih dari 1%

Husen Miftahudin • 06 Agustus 2024 09:48
Chicago: Harga emas dunia terkoreksi cukup dalam pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) seiring pelaku pasar mencermati aksi jual besar-besaran di pasar saham dan meningkatnya tensi di Timur Tengah.
 
Melansir Investing.com, Selasa, 6 Agustus 2024, emas spot merosot 1,33 persen setelah sempat turun tajam lebih dari tiga persen. Sementara, per pukul 06.31 WIB, harga emas turun tipis 0,05 persen ke USD2.408,94 per troy ons.
 
Bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street anjlok, karena kekhawatiran Negeri Paman Sam akan memasuki resesi menyusul lemahnya data ekonomi pekan lalu yang melanda pasar global.

"Investor ketakutan dan mereka menjual apa yang mereka bisa, termasuk emas dan perak," kata analis senior di Kitco Metals Jim Wycoff.
 
Baca juga: Wall Street Anjlok 3% Gegara Kekhawatiran Resesi AS, IHSG 'Lampu Kuning'!
 

Emas tidak kebal terhadap gejolak ekonomi


Kendati emas dianggap sebagai tempat berlindung yang aman alias safe haven selama ketidakpastian seperti itu, logam mulia tersebut juga tidak kebal terhadap aksi jual pada Senin karena investor membuang asetnya secara keseluruhan.
 
"Apa yang Anda lihat hanyalah aset-aset berisiko yang berada di bawah tekanan pagi ini (Senin pagi) dan emas menjadi korban tekanan yang sama," kata direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures David Meger.
 
Namun, para analis mengatakan emas, yang telah meningkat lebih dari 16 persen sepanjang 2024, dapat memperoleh kembali pijakannya di masa depan, mengingat ketidakpastian ekonomi dan politik yang terus-menerus dan juga ekspektasi penurunan suku bunga dari bank sentral AS Federal Reserve (The Fed), yang seharusnya menjadi pertanda baik bagi emas yang tak memiliki imbal hasil.
 
"Meningkatnya ketegangan geopolitik dan harapan baru-baru ini untuk penurunan suku bunga Fed yang lebih besar akan menciptakan kondisi yang mendukung emas batangan. Pada akhirnya, emas akan mampu mencatat rekor tertinggi baru setelah kegelisahan mereda," kata kepala analis pasar di Exinity Group Han Tan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan