Ilustrasi, dolar AS. Foto: AFP.
Ilustrasi, dolar AS. Foto: AFP.

Dolar Kehilangan Taji Jelang Pilpres AS

Husen Miftahudin • 31 Oktober 2024 09:48
New York: Dolar melemah terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), setelah data Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan dan rilis anggaran Inggris memicu perdagangan yang tidak menentu di pasar yang menunggu data pekerjaan akhir minggu ini dan pemilihan umum AS minggu depan.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 31 Oktober 2024, indeks dolar AS, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya, naik ke 104,43 pada awal sesi tetapi terakhir terlihat turun 0,17 persen menjadi 104,06. Indeks naik ke level tertinggi sejak 30 Juli di 104,63 pada perdagangan Selasa.
 
Adapun, pertumbuhan penggajian swasta AS melonjak pada Oktober, mengatasi kekhawatiran gangguan sementara akibat badai dan pemogokan, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP.

Sementara itu, data terpisah menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,8 persen pada kuartal ketiga, sedikit lebih rendah dari 3,0 persen yang diharapkan oleh para ekonom.
 
Baca juga: Rupiah Menguat Jelang Pemilu AS
 

Pasar pekerjaan AS melonggar


Indikator AS yang beragam semalam, menunjukkan pasar pekerjaan AS yang longgar tetapi konsumen yang percaya diri, memberikan sedikit kejelasan tentang prospek suku bunga Federal Reserve, yang memungkinkan greenback melayang lebih rendah dengan imbal hasil Treasury.
 
Namun baru-baru ini, pembacaan ekonomi telah menunjukkan pasar pekerjaan dan ekonomi yang tangguh, memacu para pedagang untuk mengurangi taruhan mereka pada pemotongan suku bunga.
 
Baik dolar maupun imbal hasil obligasi AS juga telah meningkat dalam beberapa hari terakhir oleh meningkatnya spekulasi di pasar dan pada beberapa platform taruhan atas kemenangan dalam pemilihan presiden pada 5 November untuk kandidat dari Partai Republik Donald Trump, yang kebijakan tarif dan imigrasinya dianggap sebagai inflasi, dan yang akan melawan kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan