IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 5,5 persen di tahun ini atau 0,3 poin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya pada Oktober. Peningkatan tersebut mencerminkan ekspektasi dari penguatan aktivitas yang didukung oleh vaksin di akhir tahun dan dukungan kebijakan tambahan di beberapa negara besar.
Mengutip CNN, Jumat, 29 Januari 2021, akan tetapi, IMF memperingatkan bahwa lonjakan infeksi pada akhir 2020, penguncian baru, dan masalah logistik dengan distribusi vaksin dapat menghambat pertumbuhan. Jika varian baru virus korona juga terbukti sulit untuk dikendalikan maka produksi ekonomi tahun ini akan turun 0,75 persen dari perkiraan IMF.
Ke depan, IMF memperkirakan pertumbuhan global melambat menjadi 4,2 persen pada 2022. "Sekarang banyak bergantung pada hasil dari perlombaan antara virus yang bermutasi dan vaksin untuk mengakhiri pandemi, dan pada kemampuan kebijakan memberikan dukungan yang efektif sampai itu terjadi," kata Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath.
Beberapa negara akan pulih lebih cepat dari yang lain. Tiongkok, yang merupakan satu-satunya ekonomi besar yang tumbuh pada 2020, diperkirakan mencapai pertumbuhan ekonomi 8,1 persen di tahun ini. Amerika Serikat akan bangkit dari keterpurukan yang dalam untuk berkembang sebesar 5,1 persen atau dua poin lebih tinggi dari prediksi IMF pada Oktober.
Kemudian, 19 negara yang menggunakan euro diperkirakan melihat pertumbuhan ekonomi 4,2 persen pada 2021. Inggris, yang mengalami kontraksi 10 persen tahun lalu saat meninggalkan Uni Eropa dan sekarang berjuang melawan varian baru virus korona, akan pulih dengan relatif sederhana di pertumbuhan 4,5 persen.
"Perbedaan yang luas mencerminkan perbedaan yang penting antarnegara dalam perilaku dan respons kesehatan masyarakat terhadap infeksi, fleksibilitas, dan adaptasi kegiatan ekonomi terhadap mobilitas rendah, tren yang sudah ada sebelumnya, dan kekakuan struktural yang memasuki krisis," pungkas IMF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News