"Melalui program pengujian covid-19 internal kami, kami mendeteksi peningkatan jumlah kasus positif tanpa gejala di fasilitas PNE5 kami di New Jersey utara dan secara proaktif menutup situs tersebut hingga 26 Desember karena kewaspadaan yang berlebihan," kata juru bicara Amazon dikutip dari Channel News Asia, Senin, 21 Desember 2020.
Amazon, pengecer online terbesar di dunia, tidak merinci jumlah pekerja yang tertular penyakit di fasilitas PNE5-nya, yang merupakan pusat penyortiran. Perusahaan mengatakan bahwa karyawannya akan dibayar untuk shift yang mereka lewatkan karena penutupan fasilitas.
Pada Oktober, Amazon mengatakan lebih dari 19 ribu pekerja AS tertular virus korona tahun ini, atau 1,44 persen dari total pekerja.
Beberapa anggota staf, pejabat terpilih dan serikat pekerja dalam beberapa bulan terakhir mengatakan Amazon membahayakan kesehatan karyawannya dengan tetap membuka gudang selama pandemi.
Sebelumnya, perusahaan itu mengatakan akan memperluas pengujian virus menjadi 50 ribu karyawan AS per hari pada November 2020 melalui kapasitas yang dibangun secara internal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News