Melansir CNBC International, Kamis, 9 September 2021, Yen Jepang diperdagangkan pada 110,23 per USD, naik sedikit dari level di sekitar 110,4 terhadap greenback kemarin. Dolar Australia turun ke level 0,736 dolar atau lebih rendah dari level di atas 0,74 dolar awal pekan ini.
Hal ini merupakan imbas dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang mendorong investor untuk memangkas posisi dolar terhadap euro menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) minggu ini.
Dolar diuntungkan dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS di mana pemerintah AS menjual surat utang baru minggu ini, termasuk USD58 miliar dalam surat utang tiga tahun, USD38 miliar dalam obligasi 10-tahun dan USD24 miliar dalam obligasi 30-tahun.
Melansir Antara, Kamis, 9 September 2021, greenback pada Jumat pekan lalu jatuh ke level terendah sejak awal Agustus setelah laporan pekerjaan AS yang mengecewakan, mendorong para analis untuk meningkatkan taruhan Federal Reserve tidak akan mengurangi stimulusnya dalam beberapa bulan mendatang.
Namun, dolar menguat dalam dua sesi terakhir. Greenback naik 0,33 persen pada Selasa, 7 September ke level 92,42 setelah menyentuh level terendah pada Jumat pekan lalu sejak 4 Agustus.
"Aksi jual dolar mungkin setidaknya telah membentuk basis jangka pendek," ujar Kepala Strategi Valas di Scotiabank Toronto, Shaun Osborne.
"Federal Reserve menurut kami masih cenderung bergerak menuju tapering pada akhir tahun ini. Ekonomi AS kemungkinan akan berkinerja relatif kuat, jadi pandangan kami adalah penurunan dolar kecil, pelemahan dolar kecil, mungkin merupakan peluang beli," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News