Ekonomi Tiongkok. Foto : AFP.
Ekonomi Tiongkok. Foto : AFP.

Vale Beberkan Ekonomi Tiongkok Cukup Tangguh

Arif Wicaksono • 30 Agustus 2023 10:10
Rio De Janeiro: Perusahaan pertambangan asal Brasil, Vale SA, melihat adanya penurunan permintaan baja terhadap produsen terbesar di dunia, Tiongkok. Namun situasinya tidak seburuk yang ditunjukkan oleh beberapa indikator.
 
baca juga: Tiongkok Perpanjang Keringanan Pajak bagi Pekerja Asing

Vice President Vale Marcello Spinelli menuturkan Vale sangat yakin perekonomian Tiongkok tetap tangguh, meskipun ada ketidakpastian seputar kemungkinan langkah-langkah stimulus untuk mencapai target pertumbuhan.
 
"Kita dapat melihat adanya permintaan (untuk baja). Penurunannya tidak sampai pada tingkat yang ditunjukkan oleh beberapa indikator tersendiri kepada beberapa analis,” kata Spinelli, dilansir Channel News Asia, Rabu, 30 Agustus 2023.
 
Vale sangat bergantung pada penjualan ke Tiongkok, meskipun Vale berupaya melakukan diversifikasi dengan unit logam dasarnya. Menurut data perusahaan, Tiongkok tahun lalu membeli 190 juta ton bijih besi dan pelet dari Vale, mewakili sekitar 63 persen total penjualan di segmen tersebut.

Spinelli mengakui ketidakpercayaan yang signifikan di kalangan analis terhadap sektor bangunan Tiongkok, menyusul masalah likuiditas yang dialami beberapa pengembang real estat. Namun, dia mengatakan banyak analis mengabaikan entitas non-pengembang secara aktif membangun rumah pada tingkat yang lebih tinggi, sehingga sebagian dapat mengimbangi penurunan tersebut.

Stimulus harga bijih besi

Dia juga mengatakan rendahnya persediaan bijih besi dan baja memberikan dukungan bagi pasar. Persediaan bijih besi di pelabuhan Tiongkok berada pada level terendah dalam hampir tiga tahun, sekitar 118 juta metrik ton, menurut data dari konsultan SteelHome.
 
Harga masih bertahan di atas USD110 per ton, namun jauh dari harga tertinggi tahun ini yang mendekati USD130 dan harga tertinggi tahun lalu sebesar USD150.
 
"Ada banyak ketidakstabilan karena tidak ada yang tahu apa yang akan diputuskan oleh pemerintah pusat (tentang stimulus). Kita harus menunggu sebentar, namun Tiongkok tetap ada, hidup, tangguh secara ekonomi dan masih kuat,” kata Spinelli.
 
"Kami adalah orang-orang yang optimis dan hati-hati, itulah yang kami rasakan. Ada stabilisasi ekonomi pada tingkat yang sangat tinggi, dan dengan beberapa penyesuaian, ya, (pertumbuhan) akan melambat secara moderat dalam lima, 10 tahun ke depan, namun dalam beberapa hal itu sudah diramalkan," kata Spinelli.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan