Dilansir Antara, Sabtu, 23 September 2023, indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 106,58 poin atau 0,31 persen menjadi 33.963,84. Indeks S&P 500 kehilangan 9,94 poin atau 0,23 persen menjadi 4.320,06. Indeks Komposit Nasdaq turun 12,18 poin atau 0,09 persen menjadi 13.211,81.
Di antara 11 sektor utama dalam S&P 500, sektor konsumer non-primer mengalami persentase kerugian paling besar, sementara teknologi dan energi merupakan dua sektor yang memperoleh keuntungan.
Ketiga indeks utama saham AS terombang-ambing hampir sepanjang sesi tetapi berakhir di zona merah. Ketiganya membukukan kerugian mingguan, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat persentase penurunan Jumat ke Jumat terbesar sejak Maret.
Pada Kamis, 21 September 2023, S&P 500 turun di bawah rata-rata pergerakan 100 hari, level support utama, untuk pertama kalinya sejak Maret. Kegagalan untuk menembus di atas level tersebut menunjukkan indeks masih berada di bawah tekanan turun.
"Minggu ini adalah tentang beberapa pesan Fed yang bertabrakan dengan investor ekuitas yang terlalu optimis," kata Zachary Hill, kepala manajemen portofolio di Horizon Investments di Charlotte, North Carolina.
Hill menambahkan investor ingin memperdagangkan suku bunga puncak selama hampir satu tahun. Namun dia mengatakan hal itu sudah jelas dalam pernyataan Ketua Fed Jerome Powell minggu ini, dan dalam dot plot bahwa The Fed berpendapat belum sampai di sana.
Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS turun dari level tertingginya dalam 16 tahun karena investor mengalihkan fokus mereka dari panduan Fed yang hawkish ke data ekonomi penting yang akan segera dirilis.
Baca juga: Kebijakan Hawkish The Fed Bikin Dolar AS Perkasa |
Cerna keputusan Fed tahan suku bunga
Investor masih mencerna keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga utamanya, namun memperbarui Ringkasan Proyeksi Ekonomi triwulanan yang menunjukkan kebijakan moneter restriktif akan tetap berlaku lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Pernyataan Gubernur Fed Michelle Bowman yang mendukung sikap agresif FOMC, menyatakan target suku bunga dana Fed harus dinaikkan lebih lanjut dan dipertahankan pada tingkat yang ketat untuk beberapa waktu guna menurunkan inflasi ke target bank sentral sebesar 2,0 persen.
"Ada banyak faktor yang menghalangi terjadinya soft landing dan itu adalah sesuatu yang perlu diingatkan oleh The Fed, karena menaikkan suku bunga lebih tinggi dapat mendorong kita ke dalam resesi," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut.
Ford Motor Co naik 1,9 persen setelah serikat pekerja United Auto Workers yang mogok melaporkan kemajuan dalam pembicaraan dengan produsen mobil tersebut.
Saham perusahaan-perusahaan Tiongkok yang tercatat di AS termasuk PDD Holdings, JD.com, Li Auto dan Baidu naik antara 2,0 persen dan 4,0 persen di tengah tanda-tanda pemulihan ekonomi.
Sementara Alibaba melonjak 5,0 persen setelah Bloomberg melaporkan cabang logistik perusahaan Cainiao berencana untuk mengajukan IPO di Hong Kong secepatnya minggu depan.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 9,47 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,09 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News