Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Kenaikan Suku Bunga Fed Berpotensi Rusak Permintaan, Harga Minyak Turun

Antara • 24 Juni 2022 08:02
New York: Harga minyak dunia turun hampir USDdua per barel pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi setelah sejumlah pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga AS akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
 
Mengutip Antara, Jumat, 24 Juni 2022, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus jatuh USD1,69 atau 1,5 persen menjadi USD110,05 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus merosot USD1,92 atau 1,8 persen menjadi USD104,27 per barel.
 
Powell mengatakan fokus The Fed untuk membatasi inflasi adalah tanpa syarat dan pasar tenaga kerja kuat secara tidak berkelanjutan, merupakan komentar yang memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Investor telah memangkas posisi dalam aset-aset berisiko karena mereka menilai tentang apakah bank-bank sentral yang melawan inflasi dapat mendorong ekonomi dunia ke dalam resesi dengan suku bunga yang lebih tinggi.
 
"Jika AS, dan seluruh dunia mengalami resesi, Anda dapat memengaruhi permintaan secara signifikan," kata konsultan minyak Houston Andrew Lipow.
 
Selain itu, harga bensin yang tinggi dapat mulai memperlambat permintaan, kata Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York. "Itu pasti berhasil dalam percakapan," kata Yawger.
 
Ia menambahkan dia pikir bensin masih memiliki ruang untuk naik. Harga eceran AS saat ini rata-rata USD4,94 per galon, turun sekitar 10 sen dari puncaknya, menurut AAA.
 
Para perusahaan penyulingan minyak utama AS dan Menteri Energi Jennifer Granholm melakukan pertemuan darurat membahas masalah tersebut tanpa solusi konkret untuk menurunkan harga, menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut, tetapi kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama.
 
"Perkiraan terbaru oleh American Petroleum Institute (API), menurut sumber pasar, menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS naik minggu lalu, yang juga membebani harga," kata Yawger.
 
Perkiraan mingguan resmi untuk persediaan minyak AS dijadwalkan akan dirilis pada Kamis waktu setempat, tetapi masalah teknis akan menunda angka-angka itu hingga minggu depan, kata Badan Informasi Energi AS, tanpa memberikan garis waktu yang spesifik.
 
OPEC dan negara-negara produsen sekutu termasuk Rusia kemungkinan akan tetap pada rencana untuk mempercepat peningkatan produksi pada Agustus, dengan harapan mengurangi harga minyak mentah dan inflasi ketika Presiden AS Joe Biden berencana untuk mengunjungi Arab Saudi, kata sumber.
 
Kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ sepakat pada pertemuan terakhirnya pada 2 Juni untuk meningkatkan produksi sebesar 648 ribu barel per hari pada Juli, atau 7,0 persen dari permintaan global, dan dengan jumlah yang sama pada Agustus, naik dari rencana awal untuk menambah 432 ribu barel per hari per bulan selama tiga bulan hingga September.
 
(ABD)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif