"Pertumbuhan harga konsumen tidak termasuk makanan segar melambat menjadi 0,2 persen pada Januari 2022 dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan 0,5 persen pada bulan sebelumnya," ungkap Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, dilansir dari The Business Times, Sabtu, 19 Februari 2022.
Para ekonom memperkirakan kenaikan inflasi 0,3 persen karena dorongan sebelumnya dari biaya hotel yang lebih tinggi. Penurunan kenaikan harga menggarisbawahi status Jepang sebagai outlier di tengah tekanan inflasi global dan dapat mendinginkan spekulasi baru-baru ini bahwa BoJ mungkin mempertimbangkan untuk menyesuaikan kebijakan.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda telah berulang kali menegaskan pandangannya bahwa tidak perlu membahas kebijakan normalisasi dengan harga yang masih jauh dari target dua persen. Bank sentral Jepang menggarisbawahi komitmennya untuk tetap pada kerangka stimulus awal pekan ini.
Hal itu ketika BoJ menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah pada tingkat bunga tetap guna menjaga imbal hasil di bawah batas atas. Namun, kemungkinan perubahan spekulasi akan bergemuruh karena bank sentral lainnya membuat poros hawkish dalam arah kebijakan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News