Ilustrasi blok migas. Foto: dok Kementerian ESDM.
Ilustrasi blok migas. Foto: dok Kementerian ESDM.

Harga Minyak Dunia Ngasih Diskon 1% Gegara Tingginya Inflasi AS

Husen Miftahudin • 22 Mei 2024 09:31
Houston: Harga minyak dunia mengalami penurunan sebanyak satu persen pada perdagangan Selasa (Rabu WIB), mengingat inflasi Amerika Serikat (AS) yang berkepanjangan sehingga akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dan membebani permintaan bahan bakar.
 
Mengutip Yahoo Finance, Rabu, 22 Mei 2024, minyak mentah berjangka Brent turun 83 sen atau 1,0 persen menjadi USD82,88 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Juni, yang berakhir pada çSelasa, turun 54 sen atau 0,7 persen menjadi USD79,26.
 
Kontrak Juli yang lebih aktif ditetapkan turun 64 sen, pada USD78,66. Biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menekan permintaan minyak.
 
"Pasar sangat fokus pada permintaan bensin di AS karena ada tanda-tanda konsumen mengurangi konsumsi karena inflasi. Jika hal ini tidak terjadi, pasar menunjukkan keadaan akan menjadi sedikit suram," kata Phil Flynn, analis Price Grup Berjangka.
 

Harga bensin eceran turun

 
Menjelang liburan Memorial Day pada akhir pekan ini, yang mengawali puncak musim mengemudi di musim panas di AS, harga bensin eceran turun untuk minggu keempat berturut-turut menjadi USD3,58 per galon pada Senin, ugnkap laporan Badan Informasi Energi (EIA).
 
AS akan menjual hampir satu juta barel bensin sebagai cadangan di negara bagian timur laut, dengan penawaran yang akan jatuh tempo pada 28 Mei, kata Departemen Energi pada Selasa.
 
Harga solar AS juga merosot, menurut EIA, turun 5,9 sen pada minggu ini pada Senin, menjadi USD3,89 per galon. Diesel adalah produk olahan utama baik untuk sektor industri maupun transportasi.
 
Investor sedang menunggu risalah pertemuan kebijakan terakhir The Fed yang dijadwalkan pada Rabu, serta data mingguan persediaan minyak AS dari EIA, yang juga akan dirilis pada Rabu.
 
"Tidak ada apa pun di pasar saat ini yang mendorong harga lebih tinggi. Jika kita melihat sedikit penurunan stok besok, hal itu dapat membantu mendorong harga kembali ke kisaran USD78,50 hingga USD80 per barel," kata Tim Snyder, ekonom di Matador.
 
Persediaan minyak mentah dan bensin AS naik minggu lalu, sementara persediaan minyak sulingan turun, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa.
 
Angka-angka API menunjukkan stok minyak mentah naik 2,48 juta barel dalam pekan yang berakhir 17 Mei, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Persediaan bensin naik 2,1 juta barel dan sulingan turun 320 ribu barel.
 
Baca juga: Dolar AS Menguat Tipis di Tengah Penantian Kebijakan Suku Bunga
 

Tunggu inflasi mereda

 
Dua pengambil kebijakan Federal Reserve pada Selasa mengatakan adalah bijaksana bagi bank sentral AS untuk menunggu beberapa bulan lagi untuk memastikan inflasi kembali ke target dua persen sebelum memulai penurunan suku bunga.
 
Prospek perekonomian di Eropa lebih positif. Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia sangat yakin inflasi zona euro terkendali.
 
ECB telah menjanjikan penurunan suku bunga pada 6 Juni, sehingga para pembuat kebijakan telah mengalihkan perhatian mereka ke perdebatan mengenai arah suku bunga setelahnya.
 
Pasar sebagian besar nampaknya tidak terpengaruh oleh kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, seorang garis keras dan calon penerus Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, dalam kecelakaan helikopter pada Minggu lalu.
 
Struktur kontrak Brent melemah sebagai indikasi pasar yang lebih lemah dan pasokan yang kuat. Premi kontrak Brent bulan depan terhadap kontrak bulan kedua menyempit menjadi 10 sen, terlemah sejak Januari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan