Kecerdasan buatan. Foto: Medcom.id.
Kecerdasan buatan. Foto: Medcom.id.

Ekonom Peraih Nobel Peter Howitt Memperingatkan Bahaya AI

Arif Wicaksono • 14 Oktober 2025 09:48
Washington: Pemenang Hadiah Nobel Ekonomi tahun ini memperingatkan kecerdasan buatan menawarkan "kemungkinan yang luar biasa" tetapi harus diatur karena potensi penghancur pekerjaan manusia. 
 
Pernyataan dari Peter Howitt, seorang profesor emeritus dari Brown University di Amerika Serikat, muncul di tengah kekhawatiran yang berkembang tentang pengaruh AI kepada masyarakat dan pasar tenaga kerja.
 

Howitt adalah salah satu dari tiga ekonom oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia atas karyanya tentang bagaimana teknologi mendorong dan memengaruhi pertumbuhan.
 
Penelitiannya dengan sesama pemenang Philippe Aghion dari Prancis berfokus pada teori "penghancuran kreatif" di mana produk baru dan lebih baik memasuki pasar, dan perusahaan yang menjual produk lama kalah. Howitt mengatakan dunia masih harus melihat  siapa yang akan menjadi pemimpin dalam AI dan efek destruktif dibaliknya.

“Jelas ini teknologi fantastis yang memiliki kemungkinan luar biasa. Dan itu juga jelas memiliki potensi luar biasa untuk menghancurkan pekerjaan lain atau menggantikan tenaga kerja berketerampilan tinggi. Dan yang bisa saya katakan hanyalah ini adalah konflik. "Ini harus diatur," kata dia dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 14 Oktober 2025. 
 
Insentif pribadi dalam pasar yang tidak diatur tidak akan benar-benar menyelesaikan konflik ini dengan cara yang terbaik bagi masyarakat, dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi darinya.
 
Howitt mengatakan itu adalah momen besar dalam sejarah manusia dan menyamakannya dengan periode inovasi teknologi masa lalu, termasuk ledakan telekomunikasi tahun 1990-an, serta fajar listrik dan tenaga uap.
 
Dia mengatakan inovasi-inovasi itu semua menunjukkan bagaimana teknologi dapat meningkatkan, bukan hanya menggantikan tenaga kerja.  “Bagaimana kita akan melakukannya kali ini? "Saya berharap saya punya jawaban spesifik, tapi saya tidak punya," tambahnya.

Berdampak ke Pasar Tenaga Kerja

Sementara itu Ekonom Joel Mokyr asal Amerika-Israel, lebih optimis tentang dampak AI pada pasar tenaga kerja. "Mereka mendorong kita ke pekerjaan yang lebih menarik dan menantang," kata Mokyr, 79, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari Universitas Northwestern di pinggiran kota Chicago. 
 
Perubahan teknologi tidak hanya menggantikan orang, tetapi juga menciptakan tugas-tugas baru. Mokyr memenangkan Hadiah Nobel untuk karyanya dalam mengidentifikasi prasyarat pertumbuhan berkelanjutan melalui kemajuan teknologi.
 
Dia mengatakan kekhawatiran utamanya tentang pasar tenaga kerja di masa depan bukanlah "pengangguran teknologi" tetapi kelangkaan tenaga kerja seiring bertambahnya usia penduduk dan semakin sedikit orang yang memasuki angkatan kerja.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan