Presiden European Central Bank Christine Lagarde. FOTO: Xinhua/Xu Jinquan
Presiden European Central Bank Christine Lagarde. FOTO: Xinhua/Xu Jinquan

ECB Diprediksi Pertahankan Kebijakan Moneter di Tengah Perlambatan dan Lonjakan Inflasi

Angga Bratadharma • 28 Oktober 2021 08:38
Brussel: Pengamat bank sentral Eropa memperkirakan pertemuan European Central Bank (ECB) di Oktober bakal relatif tidak menarik. Akan tetapi campuran antara perlambatan pertumbuhan saat ini dan inflasi yang lebih tinggi dapat membuatnya lebih penting.
 
Meskipun keputusan besar tentang masa depan paket stimulus darurat bank sentral Eropa -Program Pembelian Darurat Pandemi- tidak mungkin terungkap hingga Desember, minat investor akan difokuskan pada komentar yang dibuat oleh Presiden ECB Christine Lagarde dalam konferensi pers pada Kamis waktu setempat ini.
 
"Kami melihat ruang bagi ECB untuk melanjutkan dorongannya terhadap harga pasar saat ini dalam komunikasinya pada pertemuan tersebut," kata Ekonom Senior Eropa BNP Paribas Spyros Adreopoulos, dilansir dari CNBC International, Kamis, 28 Oktober 2021.

"Kebalikan dari mendorong kembali harga pasar adalah bahwa kami juga mengharapkan Christine Lagarde untuk mempertahankan bahwa lonjakan inflasi saat ini sebagian besar bersifat sementara," tambahnya.
 
Ekonomi zona euro saat ini menghadapi beberapa guncangan ekonomi yang merugikan. Kemacetan rantai pasokan telah menciptakan kekurangan semua jenis barang dan harga gas mencapai rekor tertinggi. Terlepas dari ketidakpastian ini, pasar saat ini memperkirakan kenaikan suku bunga pertama oleh bank sentral pada akhir 2022.
 
"Pasar akan tertarik untuk mendengar jika Presiden Lagarde berargumen sekuat Kepala Ekonom ECB Lane bahwa waktu kenaikan pasar tidak konsisten dengan panduan baru," tulis Kepala Ekonom Deutsche Bank Mark Wall.
 
Awal bulan ini, Kepala Ekonom ECB Philip Lane mempertanyakan apakah suku bunga akan naik pada akhir tahun depan atau tidak, mengingat bank sentral mengatakan tidak akan menaikkan suku bunga sampai inflasi mencapai dua persen dalam jangka menengah.
 
"Ketika Anda melihat harga pasar dari kurva suku bunga forward, saya pikir itu menantang untuk mendamaikan beberapa pandangan pasar dengan panduan ke depan kami yang cukup jelas dan lugas," kata Lane.
 
Adapun inflasi zona euro mencapai level tertinggi 13 tahun pada September, terutama didorong oleh harga energi yang lebih tinggi, kenaikan harga mobil, dan biaya akomodasi yang lebih tinggi.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan