"Mempertahankan kisaran target stabil pada pertemuan ini memungkinkan komite untuk menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), setelah menyelesaikan pertemuan kebijakan dua hari terakhirnya, dilansir dari Xinhua, Kamis, 15 Juni 2023.
Federal Reserve menegaskan kembali mereka sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target dua persen dan akan terus mengurangi kepemilikannya atas sekuritas treasury, utang agen, dan sekuritas yang didukung hipotek agen seperti yang direncanakan.
Untuk menjinakkan inflasi, The Fed telah melakukan pengetatan moneter yang agresif melalui peningkatan federal fund rate sebesar 500 basis poin secara akumulatif. Namun secara khusus, para pembuat kebijakan moneter dari Fed menaikkan proyeksi suku bunga dana federal untuk 2023 menjadi 5,6 persen dari 5,1 persen pada Maret.
| Baca: Pansus BLBI DPD RI Jilid 2 Terbentuk, Bidik Pidanakan Obligor BLBI |
Kenaikan itu menunjukkan The Fed dapat melanjutkan kenaikan suku bunga setelah jeda. Mereka menaikkan perkiraan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi inti untuk 2023 menjadi 3,9 persen, naik dari 3,6 persen pada Maret, menurut ringkasan proyeksi ekonomi yang dikeluarkan oleh FOMC.
Sementara itu, proyeksi pertumbuhan PDB riil pada 2023 naik menjadi satu persen pada 2023 dari ekspektasi sebelumnya sebesar 0,4 persen, dan perkiraan tingkat pengangguran pada 2023 turun menjadi 4,1 persen dari 4,5 persen pada Maret.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
