Menurut Dow Jones, para ekonom memperkirakan penjualan ritel naik 1,2 persen di Januari setelah penurunan 0,7 persen yang mengejutkan pada Desember 2020. Laporan penjualan ritel Januari akan dirilis 8:30 pagi ET pada Rabu waktu setempat, dan diharapkan menunjukkan penjualan naik satu persen ketika tidak termasuk kendaraan.
"Saya pikir narasi utamanya adalah semuanya berbalik. November dan Desember (di 2020) cukup negatif. Saat virus mendapatkan momentum, orang-orang mulai 'berjongkok'. Di Januari (2021), Anda mengalami sedikit kelegaan," kata Kepala Ekonom Amherst Pierpont Stephen Stanley, dilansir dari CNBC International, Kamis, 18 Februari 2021.
Stanley mengatakan pengeluaran juga kemungkinan didorong oleh paket stimulus USD600 yang dikirim ke individu pada awal Januari, sebagai bagian dari tagihan bantuan covid terakhir, yang disahkan oleh Kongres pada akhir Desember. Diharapkan penjualan meningkat 0,8 persen, tetapi keuntungan itu bisa lebih besar lagi selama beberapa bulan ke depan.
"Bantuan fiskal USD900 miliar telah masuk ke dalam perekonomian dan itu terlihat. Ini sangat kuat secara keseluruhan. Di Januari, semuanya di atas. Pengecer yang dibuka kembali juga menunjukkan kekuatan. Toko pakaian dan restoran mengalami peningkatan," kata Kepala Ekonom Moody's Analytics Mark Zandi.
Zandi memperkirakan total penjualan ritel naik 2,1 persen, berdasarkan data bisnis-ke-bisnis yang disediakan oleh perusahaan perangkat lunak Cortera, yang melacak transaksi untuk bisnis kecil dan menengah.
"Angka-angka Cortera sangat kuat. Saya pikir kita akan segera pergi, kecuali jika pandemi mengarah ke arah yang buruk. Ekonomi akan berkembang pesat," tegas Zandi.
Menurut Cortera, pengeluaran pengecer untuk biaya non-gaji naik 16,7 persen. Cortera mengatakan level tersebut naik lima persen di atas level Desember, menunjukkan penjualan ritel juga akan meningkat. Selain itu, ekonom juga melihat tanda-tanda lain bahwa pengeluaran meningkat.
"Data kartu kredit dan kartu debit menunjukkan penjualan ritel cukup kuat. Kami juga mendapat beberapa pengurangan tindakan mitigasi yang juga akan membantu, dan ini semua terjadi sebelum kami mengalami hawa dingin yang menghancurkan yang memperlambat segalanya," kata Kepala Ekonom Grant Thornton Diane Swonk.
Pemerintahan Biden telah mengusulkan paket bantuan stimulus USD1.400 lagi yang sedang diproses melalui Kongres. Kondisi tersebut tentunya juga akan meningkatkan kemampuan konsumen untuk berbelanja.
"Orang-orang mendapatkan vaksinasi. Itu akan menjadi ledakan aktivitas lainnya. Menurut saya, pada dasarnya kita akan melihat peningkatan dari sekarang hingga pertengahan tahun. Saya pikir ini benar-benar akan mulai dibuka pada Maret," kata Ekonom Amherst Pierpoint Stanley.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News