Mengutip CNBC International, Kamis, 16 Desember 2021, kenaikan biaya hidup untuk kawasan euro (19 negara yang berbagi euro) mencapai rekor tertinggi 4,9 persen pada November. Sementara itu, varian Omicron tampaknya akan menjadi jenis virus korona yang dominan dengan beberapa ekonomi Eropa sudah dikunci karena varian delta.
"Peningkatan tajam dalam infeksi, inflasi, dan munculnya varian Omicron baru telah memperumit gambaran sampai-sampai Dewan Pengatur mungkin memerlukan lebih banyak waktu untuk memutuskan semua rincian penyesuaian alat kebijakan non-konvensionalnya," kata Pengamat ECB Dirk Schumacher dan Natixis, dalam catatan penelitian baru-baru ini.
Lembaga yang dipimpin oleh Christine Lagarde mengembangkan program pembelian obligasi baru (PEPP) untuk mendukung zona euro setelah dilanda virus korona pada Maret 2020. PEPP akan berakhir pada Maret 2022 dengan potensi total sebesar 1,85 triliun euro (USD2,19 triliun).
ECB juga mempertahankan program pembelian asetnya, yang dikenal sebagai APP, di tengah pandemi yang memiliki laju bulanan saat ini sebesar 20 miliar euro. Bank sentral Eropa sudah menggunakan program ini dalam kombinasi dengan PEPP untuk menopang ekonomi 19 anggota.
Schumacher menambahkan Natixis masih mengharapkan pengumuman bahwa program PEPP akan berakhir pada Maret. "Kami mengharapkan sinyal yang jelas bahwa APP akan digunakan dengan cara yang lebih fleksibel," jelasnya.
Fokus besar pertemuan minggu ini adalah proyeksi untuk inflasi dan pertumbuhan. Mereka perlu menunjukkan apakah target inflasi dua persen akan terpenuhi dalam jangka menengah atau tidak yang pada akhirnya merupakan mandat utama ECB.
"Saya melihat profil inflasi yang terlihat seperti punuk. Jadi jelas meningkat selama tiga kuartal terakhir dan kami tahu betapa menyakitkannya itu. Dan punuk akhirnya menurun dan ini lah yang kami proyeksikan untuk 2022," pungkas Lagarde.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News