Ilustrasi. Foto: dok AFP.
Ilustrasi. Foto: dok AFP.

Presiden Iran Tewas, Harga Minyak Langsung Melonjak

Ade Hapsari Lestarini • 20 Mei 2024 13:47
Jakarta: Harga minyak mentah dunia naik di awal perdagangan Asia pada perdagangan Senin waktu setempat. Kenaikan harga minyak ini makin tinggi ketika tim penyelamat mencari presiden Iran setelah kecelakaan helikopter di negara penghasil minyak dan setelah AS membeli minyak mentah untuk membantu mengisi kembali persediaan nasional.
 
Melansir Economic Times, Senin, 20 Mei 2024, minyak brent naik 26 sen atau 0,3 persen menjadi USD84,24 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 15 sen atau 0,2 persen menjadi USD80,21 per barel.
 
Brent mengakhiri minggu sebelumnya dengan kenaikan sekitar satu persen, kenaikan mingguan pertama dalam tiga minggu. Sementara WTI naik dua persen karena membaiknya indikator ekonomi dari AS dan Tiongkok, konsumen minyak terbesar di dunia.

 
Baca juga: Siapa Saja Korban Tewas Kecelakaan Helikopter Presiden Iran?

 
Sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi jatuh pada Minggu, kata seorang pejabat Iran kepada Reuters. Nyawa Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian terancam, kata pejabat itu.
 
Meskipun terdapat volatilitas di kawasan ini, harga minyak hanya bergerak sedikit.
 
"Pasar minyak sebagian besar masih terikat pada kisaran ini dan tanpa katalis baru, kita mungkin harus menunggu kejelasan seputar kebijakan produksi OPEC+ untuk keluar dari kisaran ini," kata Kepala strategi komoditas di ING, Warren Patterson.
 

OPEC+ akan bertemu pada 1 Juni


Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+, dijadwalkan bertemu pada 1 Juni.
 
"Pasar juga tampak semakin kebal terhadap perkembangan geopolitik, kemungkinan karena besarnya kapasitas cadangan yang dimiliki OPEC," kata Patterson.
 
Pemerintah AS mengambil keuntungan dari penurunan harga minyak baru-baru ini, dengan mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa pihaknya telah membeli 3,3 juta barel minyak dengan harga USD79,38 per barel untuk membantu mengisi kembali cadangan minyak strategisnya setelah penjualan besar-besaran dari persediaan tersebut pada 2022.
 
Mendukung pasar pada minggu lalu, tanda-tanda meredanya inflasi di AS meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga, yang dapat menurunkan nilai dolar dan membuat harga minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan