“Tidak peduli apa pendapat orang tentang itu, pemerintah akan mengaturnya. Mereka akan mengaturnya untuk tujuan (antipencucian uang), untuk tujuan (Undang-Undang Rahasia Bank), untuk pajak,” kata Dimon, Selasa, 12 Oktober 2021.
Ia mengaku masih skeptis terhadap transaksi mata uang digital lantaran berisiko terhadap penipuan hingga praktik pencucian uang.
“Saya pribadi berpikir bahwa bitcoin tidak berharga. Saya tidak berpikir Anda harus merokok juga," sebutnya.
Meski demikian, JPMorgan tetap membuka akses ke layanan mata uang kripto bagi nasabahnya. Penasihat keuangan bank ini hanya dapat menerima pesanan beli maupun jual untuk lima produk mata uang kripto.
“Klien kami sudah dewasa. Mereka tidak setuju. Jika mereka ingin memiliki akses untuk membeli atau menjual bitcoin. Kami tidak dapat menahannya tetapi kami dapat memberi mereka akses yang sah, sebersih mungkin," terang dia.
Pernyataan JPMorgan tersebut tidak bereaksi secara langsung terhadap gerak Bitcoin. Mata uang kripto itu naik lima persen menjadi USD57.304.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News