Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. FOTO: AFP/JESSICA TAYLOR
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. FOTO: AFP/JESSICA TAYLOR

PM Inggris Bertemu Pendiri Amazon, Bahas Apa?

Angga Bratadharma • 22 September 2021 11:34
London: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melakukan pertemuan dengan pendiri Amazon Jeff Bezos di New York untuk membahas masalah perpajakan. Pertemuan tersebut diharapkan menghasilkan kesepakatan yang baik bagi kedua belah pihak di masa-masa yang akan datang.
 
"Perdana menteri mengangkat masalah perpajakan, dan berharap kemajuan dapat dibuat dalam mengimplementasikan perjanjian G7 tentang pajak," kata Juru Bicara Downing Street, dalam pembacaan pertemuan tersebut, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 22 September 2021.
 
Bezos berjanji memberikan hibah USD1 miliar tahun ini untuk fokus pada upaya di sekitar konservasi. Janji tersebut bagian dari Dana Bumi Bezos yang diumumkan sebelumnya, yang dimulai pendiri Amazon tahun lalu untuk melaksanakan komitmennya senilai USD10 miliar mendanai para ilmuwan, aktivis, dan organisasi nirlaba dalam perang melawan perubahan iklim.

"Perdana menteri menyambut baik komitmen Bezos Earth Fund, untuk memberikan USD1 miliar untuk melindungi hutan dan menghilangkan karbon dari udara. Perdana menteri dan Bezos sepakat untuk bekerja sama untuk melihat apa lagi yang bisa dilakukan," kata Downing Street.
 
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Inggris Anne Marie Trevelyan mengatakan Inggris akan berupaya mendobrak hambatan perdagangan digital untuk membantu aktivitas bisnis mengekspor layanan. Harapannya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di masa mendatang seiring digitalisasi yang kian merebak di dunia.
 
Departemen Perdagangan Internasional Inggris pekan lalu menerbitkan sebuah laporan yang berusaha memprediksi tren perdagangan global hingga 2050. Laporan itu memperkirakan bahwa pertumbuhan permintaan untuk layanan digital akan berlipat ganda dalam dekade berikutnya.
 
"Kita semua bergantung pada perdagangan digital, namun bisnis Inggris menghadapi hambatan digital di negara-negara yang mengambil pendekatan proteksionisme," pungkas Trevelyan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan