"Implikasi ekonomi negatif dari virus covid-19 terus meningkat yang menjamin stimulus moneter lebih lanjut. Dampak negatif terhadap ekonomi Selandia Baru adalah, dan akan terus menjadi, signifikan," papar RBNZ dalam pernyataanya, Senin, 16 Maret 2020.
Selain itu permintaan barang dan jasa Selandia Baru akan dibatasi, seperti halnya produksi dalam negeri. Pengeluaran dan investasi akan ditundukkan untuk waktu yang lama sementara virus covid-19 berevolusi.
Namun, diakui bahwa sistem keuangan Selandia Baru tetap sehat dan lembaga keuangan utamanya bermodal besar dan likuid.
Sementara itu, Pemerintah Selandia Baru mengoperasikan kebijakan fiskal ekspansif dan memiliki niat untuk meningkatkan dukungannya dengan paket fiskal dalam memberikan stimulus ekonomi yang ditargetkan dan berbasis luas.
Nilai tukar dolar Selandia Baru juga telah terdepresiasi terhadap mitra dagang yang bertindak sebagai penyangga parsial untuk pendapatan ekspor.
Pembatasan perjalanan telah diberlakukan oleh pemerintah Selandia Baru sejak akhir pekan untuk melindungi negara dan tetangga Pasifiknya dari covid-19. Langkah-langkah tersebut diperkirakan akan semakin memengaruhi perekonomian.
Saat ini ada delapan kasus covid-19 yang dikonfirmasi di Selandia Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News