Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. FOTO: Setkab/Jay/Humas
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. FOTO: Setkab/Jay/Humas

Mentan Yakin Indonesia Tak Lagi Impor Kedelai dari AS dan Brasil

Antara • 15 September 2022 08:35
Serang: Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) optimistis komoditas kacang kedelai tidak lagi impor dari Amerika Serikat (AS) dan Brasil. Hal itu setelah kedelai dari benih lokal yang memiliki produktivitas tinggi mulai dikembangkan.
 
"Kami meyakini komoditas kedelai produktivitas tinggi bisa penuhi kebutuhan pangan masyarakat," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo, saat panen raya kedelai di Desa Rancasanggal di kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Banten, dilansir dari Antara, Kamis, 15 September 2022.
 
Melalui pengembangan benih kacang kedelai lokal itu dipastikan ke depan Indonesia tak perlu lagi impor kedelai dari luar negeri. Selama ini, kebutuhan kedelai masih terpenuhi oleh kedelai lokal maupun impor sehingga tidak menimbulkan gejolak harga.

Untuk memenuhi ketersediaan kedelai lokal kini petani di Kabupaten Serang mengembangkan benih lokal varietas Dega dan Migo dengan produktivitas 4-5 ton/hektare. Produktivitas komoditas kedelai lokal itu, kata Syahrul, tentu sama dengan di Amerika Serikat dan Brasil sebagai negara eksportir kedelai.
Baca: Sri Mulyani: Penerimaan Pajak 2023 Bakal Naik Rp2,9 Triliun karena PPN

Mereka mengembangkan pertanian kedelai dan memiliki mekanisme perilaku khusus untuk produktivitas kedelai juga ditunjang lahan yang luas. Namun, saat ini petani di negara itu mengalami permasalahan penurunan produktivitas akibat anomali cuaca.
 
Hal demikian, ujar dia, memberikan kesempatan dan peluang bagi petani Indonesia untuk mengembangkan kedelai dengan benih lokal yang produktivitas tinggi. "Pengembangan kedelai itu tentu bisa memenuhi ketersediaan pangan masyarakat juga dapat menghasilkan pendapatan bagi petani maupun pekerja sesuai harapan Presiden Joko Widodo," katanya.
 
Menurut dia pemerintah hingga kini berupaya semaksimal mungkin untuk ketersediaan kedelai dan bertekad agar tidak ketergantungan impor. Masyarakat Indonesia hampir setiap hari mengkonsumsi produk tempe, tahu, kecap, dan lainnya yang bahan bakunya dari kedelai.
 
Namun, kebutuhan kedelai hingga kini masih dipasok impor karena kualitasnya cukup bagus juga harganya lebih murah. Pihaknya optimistis Indonesia mampu memenuhi produk kedelai dalam negeri tanpa impor. Bahkan, persediaan beras pun kini mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan tidak impor.
 
"Kami minta petani terus mengembangkan komoditas kedelai benih varietas lokal dengan produktivitas tinggi sehingga dapat penuhi kebutuhan pangan masyarakat," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan