baca juga: OPEC+ Perketat Pasokan, Harga Minyak Kembali Menguat |
Dikutip dari investing.com, Sabtu, 8 Oktober 2022, Harga minyak dunia WTI untuk kontrak November 2022 sebesar USD93 per barel atau naik 5,37 persen. Harga minyak dunia Brent naik 4,27 persen dengan berada pada level USD98.4 per barel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+ memutuskan untuk mengurangi produksi sebesar dua juta barel per hari mulai November, pengurangan terbesar produsen sejak 2020, dalam upaya untuk menopang harga.
Kesepakatan antara anggota OPEC+, muncul menjelang embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia dan akan menekan pasokan di pasar yang sudah ketat, sehingga menambah inflasi.
Menyusul keputusan OPEC+, Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga Brent 2022 menjadi USD104 per barel dari USD99 per barel , dan perkiraan 2023 menjadi USD110 per barel dari USD108 per barel.
Kekhawatiran tentang permintaan di tengah meningkatnya risiko resesi dan apresiasi tajam dolar AS menyebabkan harga minyak jatuh pada akhir September ke level terendah sejak Januari.
Tekanan Suku Bunga
Kenaikan harga minyak dunia bisa terpengaruh dengan suku bunga The Fed yang bisa naik lagi. Hal ini menjadi perhatian investor ketika Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ekonomi AS menambahkan 263.000 pekerjaan pada September 2022. Itu melampaui tingkat 250.000 yang diproyeksikan para ekonom. Tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,5 persen dari 3,7 persen pada Agustus.Laporan pekerjaan AS yang kuat menunjukkan pasar tenaga kerja dalam kondisi yang lebih baik daripada yang mungkin diperkirakan pasar, memberikan kelonggaran bagi Federal Reserve (Fed) untuk terus menaikkan suku bunga, menurut analis pasar.
Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mencapai tertinggi satu minggu di 3,906 persen, hanya sekitar satu poin dari tertinggi 11-tahun di 4,019 persen yang tercatat pada 27 September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News