Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Dolar AS Perkasa di Tengah Rilis Data Ekonomi

Angga Bratadharma • 02 September 2022 08:22
New York: Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melonjak pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,92 persen menjadi 109,6930.
 
Mengutip Xinhua, Jumat, 2 September 2022, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD0,9947 dibandingkan dengan USD1,0046 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,1539 dari USD1,1617 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,6784 dibandingkan dengan USD0,6849.
 
Sedangkan dolar AS dibeli 140,20 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 138,74 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9822 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9762 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3165 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3122 dolar Kanada.


Sedangkan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, turun 5.000 menjadi 232 ribu dalam pekan yang berakhir 27 Agustus. Institute for Supply Management mengatakan indeks manufaktur tetap stabil di 52,8 persen pada Agustus. Ekonom yang disurvei memperkirakan indeks tergelincir ke 51,8 persen.
Baca: Masyarakat Kena Prank, Presiden: Harga Pertalite Masih Dihitung

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena Wall Street mencerna sejumlah data ekonomi. Di sisi lain, The Fed terus berupaya menekan lonjakan inflasi meski memberikan pengaruh terhadap perekonomian.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 145,99 poin atau 0,46 persen menjadi 31.656,42. Sedangkan S&P 500 naik 11,85 poin atau 0,30 persen menjadi 3.966,85. Indeks Komposit Nasdaq turun 31,07 poin atau 0,26 persen menjadi 11.785,13.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan sektor perawatan kesehatan dan utilitas masing-masing naik 1,65 persen dan 1,42 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor energi turun 2,3 persen, kelompok berkinerja terburuk.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan