Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Permintaan di AS-Tiongkok Lemah, Penurunan Ekspor Jepang Sentuh Rekor

Angga Bratadharma • 17 Desember 2020 10:03
Tokyo: Ekspor Jepang tercatat turun pada November atau menghancurkan ekspektasi untuk bisa mengakhiri penurunan dalam dua tahun. Sebagian besar terjadi karena kinerja ekspor yang lebih lemah ke negara tujuan seperti Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang menunjukkan laju pemulihan lebih lambat bagi Jepang.
 
"Rasanya pemulihan ekonomi Jepang agak tertinggal dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa mengingat tren ekspor (yang melemah) dan keadaan permintaan di domestik," kata Kepala Ekonom Norinchukin Research Institute Takeshi Minami, seperti dikutip dari CNBC International, Kamis, 17 Desember 2020.
 
Data Kementerian Keuangan (MOF) Jelang menunjukkan ekspor turun sebanyak 4,2 persen pada November dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perolehan itu bertentangan dengan perkiraan median ekonom yang memperkirakan ada kenaikan sebanyak 0,5 persen dalam sebuah jajak pendapat.

Pelemahan itu menandai penurunan 24 bulan berturut-turut, rentang terpanjang dalam catatan berdasarkan data pembanding sejak 1979, dan mengikuti penurunan 0,2 persen ketimbang bulan sebelumnya.
 
Ekspor Jepang telah gagal untuk menyamai pemulihan yang kuat seperti terlihat di saingan utama manufaktur Asia, Tiongkok, dan Korea Selatan. Adapun kedua negara itu telah diuntungkan dari permintaan global yang tinggi untuk teknologi yang memungkinkan pekerjaan jarak jauh selama pandemi.
 
Sebaliknya, para analis mengatakan pabrikan Jepang justru menghadapi tantangan dalam menjual barang modal bernilai tinggi, seperti mesin pabrik, ke pasar luar negeri pada saat meningkatnya permintaan barang konsumen mendorong pemulihan di banyak negara.
 
"Barang-barang yang digunakan dalam belanja modal perusahaan mengalami penundaan terbesar, bahkan saat mobil terjual dengan baik dan kebangkitan kembali dalam semikonduktor cukup kuat," kata Kepala Ekonom Itochu Economic Research Institute Atsushi Takeda.
 
Berdasarkan tujuan, pengiriman ke Amerika Serikat mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga bulan, turun 2,5 persen pada November dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Kondisi itu karena permintaan yang lemah untuk peralatan pesawat.
 
Ekspor ke Tiongkok, mitra dagang terbesar Jepang, naik pada laju paling lambat dalam lima bulan atau tumbuh 3,8 persen yang didorong oleh perangkat komunikasi. Sedangkan pengiriman ke Asia turun untuk pertama kalinya dalam dua bulan, turun 4,3 persen. Sedangkan pengiriman ke Uni Eropa turun 2,6 persen pada November.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan