Ilustrasi. FOTO: AFP/Sean Rayford
Ilustrasi. FOTO: AFP/Sean Rayford

Goldman Sachs Lihat Kemungkinan AS Resesi Lebih Besar di 2023

Antara • 22 Juni 2022 11:01
New York: Bank investasi Wall Street, Goldman Sachs, memperkirakan 30 persen peluang ekonomi Amerika Serikat (AS) menuju resesi selama tahun depan. Angka itu naik dari 15 persen sebelumnya, menyusul rekor inflasi tinggi dan latar belakang ekonomi makro yang lemah karena konflik Ukraina.
 
"Kami sekarang melihat risiko resesi lebih tinggi dan lebih banyak di depan," kata ekonom Goldman, dilansir dari Antara, Rabu, 22 Juni 2022.
 
Perkiraan terbaru muncul sekitar seminggu setelah Federal Reserve AS meluncurkan kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994 untuk membendung lonjakan inflasi, dan ketika beberapa bank sentral lainnya juga mengambil langkah agresif untuk memperketat kebijakan moneter.

"Kami semakin khawatir kepemimpinan Fed telah menetapkan standar tinggi dan khusus inflasi untuk memperlambat laju pengetatan," kata Goldman.
 
Sementara itu, ekonom di Morgan Stanley, bank investasi Wall Street lainnya, menempatkan kemungkinan resesi AS untuk 12 bulan ke depan di sekitar 35 persen. "Pada titik ini, resesi tidak lagi hanya merupakan risiko ekor mengingat kesulitan Fed dengan inflasi," kata Morgan Stanley.
 
Goldman memperkirakan probabilitas kumulatif 48 persen resesi selama dua tahun ke depan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 35 persen.
 
"Tebakan terbaik kami adalah bahwa resesi yang disebabkan oleh pengetatan moderat akan menjadi dangkal, meskipun kami bisa membayangkannya berlarut-larut sedikit lebih lama daripada dengan lebih banyak dukungan kebijakan," kata ekonom di Goldman.

Resesi akan dangkal

UBS juga mengatakan resesi akan dangkal jika itu terjadi, tetapi tidak diperkirakan terjadi di Amerika Serikat atau secara global pada 2022 atau 2023. Goldman, sebelum kenaikan suku bunga Fed, berpendapat bahwa ada cara yang layak meskipun sulit untuk menyeimbangkan kembali pasar tenaga kerja dan menurunkan inflasi tanpa resesi.
 
Elon Musk awal bulan ini mengatakan kepada para eksekutif Tesla Inc, dia memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi dan pembuat mobil listrik itu perlu memotong staf dan menghentikan perekrutan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan