Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Harga Minyak Dunia Menguat Usai Stok AS Turun

Antara • 03 Juni 2022 08:01
New York: Harga minyak dunia naik lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu terjadi setelah persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diharapkan di tengah tingginya permintaan bahan bakar, mengabaikan kesepakatan OPEC+ untuk meningkatkan produksi guna mengkompensasi penurunan produksi Rusia.
 
Mengutip Antara, Jumat, 3 Juni 2022, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik USD1,32 atau 1,1 persen, menjadi USD117,61 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli bertambah USD1,61 atau 1,4 persen menjadi USD116,87 per barel.
 
Harga minyak juga didukung oleh paket sanksi keenam Uni Eropa terhadap Rusia, yang akan mencakup larangan segera atas kontrak asuransi baru untuk kapal yang membawa minyak Rusia dan penghentian kontrak yang ada selama enam bulan.

Stok minyak mentah dan bahan bakar AS turun pekan lalu, karena permintaan terus melampaui pasokan, dengan persediaan minyak mentah komersial berkurang bahkan ketika lebih banyak cadangan strategis memasuki pasar, data pemerintah menunjukkan. Stok minyak mentah AS turun 5,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi para analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,3 juta barel.
 
Harga minyak turun pada Kamis pagi karena Arab Saudi dan negara-negara OPEC+ lainnya sepakat untuk meningkatkan produksi minyak guna mengimbangi kehilangan produksi Rusia guna meredakan lonjakan harga minyak dan inflasi serta memuluskan jalan bagi kunjungan pemecah kebekuan ke Riyadh oleh Presiden AS Joe Biden.

OPEC

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, setuju untuk menaikkan produksi sekitar 650 ribu barel per hari dalam dua bulan ke depan dari 432 ribu barel per hari saat ini.
 
"Sementara OPEC+ setuju untuk meningkatkan kuota produksi mereka sedikit lebih banyak dari yang diharapkan pasar, pada kenyataannya sangat sedikit untuk menambah pasokan tambahan karena OPEC+ sudah gagal memenuhi kuota yang ada lebih dari dua juta barel per hari," kata Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow, di Houston.
 
Minyak sebagian besar lebih tinggi selama beberapa minggu karena ekspor Rusia telah ditekan oleh sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Moskow atas invasinya pada 24 Februari ke Ukraina, tindakan yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus. Pasar juga mendapat dukungan dari kemunculan bertahap Tiongkok dari penguncian covid-19 yang ketat. Produksi Rusia telah turun sekitar satu juta barel per hari menyusul sanksi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan