Bank Pembangunan Asia (ADB). Foto : Medcom.
Bank Pembangunan Asia (ADB). Foto : Medcom.

Waspadai Risiko Omicron, ADB Pangkas Pertumbuhan Ekonomi Negara Berkembang Asia

Antara • 14 Desember 2021 09:03
Manila: Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk negara-negara berkembang Asia tahun ini. Hal ini mencerminkan risiko dan ketidakpastian yang dibawa oleh varian baru virus korona Omicron.
 
Pemberi pinjaman yang berbasis di Manila itu sekarang memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2021 sebesar tujuh persen untuk negara-negara berkembang Asia. Proyeksi ini turun dari 7,1 persen, dan pertumbuhan 2022 sebesar 5,3 persen, turun dari 5,4 persen pada September.
 
"Covid-19 telah surut di negara berkembang Asia, tetapi meningkatnya infeksi di seluruh dunia dan munculnya varian yang menyebar cepat menunjukkan bahwa pandemi akan membutuhkan waktu untuk berhenti," kata ADB dalam suplemen untuk laporan Asian Development Outlook dikutip dari Antara, Selasa, 14 Desember 2021.

Sebagian besar subkawasan berkembang Asia diperkirakan tumbuh lebih lambat dari perkiraan sebelumnya tahun ini, sebagian karena pemulihan yang lemah di Tiongok.
 
Ekonomi Tiongkok, yang melakukan rebound mengesankan dari kemerosotan pandemi tahun lalu, telah kehilangan momentum dalam beberapa bulan terakhir karena bergulat dengan lonjakan harga-harga, sektor manufaktur yang melambat, masalah utang di pasar properti, dan wabah covid-19 yang terus-menerus.
 
ADB memproyeksikan ekonomi Tiongkok akan tumbuh 8,0 persen tahun ini, sedikit lebih lemah dari perkiraan 8,1 persen pada September, sebelum melambat menjadi 5,3 persen pada 2022, turun dari proyeksi sebelumnya 5,5 persen.
 
Kemunculan Omicron baru-baru ini, yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia telah dilaporkan oleh lebih dari 60 negara sejak pertama kali terdeteksi bulan lalu di Afrika Selatan dan Hong Kong,
 
"Ini adalah pengingat yang serius bahwa wabah lebih lanjut kemungkinan tetap ada," kata ADB.
 
ADB memangkas perkiraan pertumbuhan 2021 untuk India menjadi 9,7 persen dari perkiraan 10,0 persen yang dibuat pada September, tetapi membiarkan perkiraan pertumbuhan 2022 tidak berubah pada 7,5 persen.
 
Bank pembangunan itu, mempertahankan perkiraan pertumbuhan 2021 untuk Indonesia tak berubah pada 3,5 persen sama seperti yang dibuat pada September, serta meningkatkan perkiraan pertumbuhan 2022 menjadi 5,0 persen dari 4,8 persen yang dibuat September.
 
Untuk mempertimbangkan ekspansi kuartal ketiga yang lebih lambat di Asia Tenggara, ADB memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk subkawasan menjadi tiga persen pada 2021 dari 3,1 persen, tetapi ADB menaikkan proyeksi pertumbuhannya untuk subkawasan tahun depan menjadi 5,1 persen dari lima persen.
 
Inflasi diperkirakan akan tetap terkendali di Asia, kata ADB, yang akan memungkinkan kebijakan moneter untuk tetap mendukung pertumbuhan di tengah berlanjutnya risiko dari pandemi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan