Perekrutan ini terjadi setelah kelompok utama dari kreditur internasional mengancam akan mengambil tindakan hukum jika China Evergrande tidak segera membayar utang.
Melansir Channel News Asia, Sabtu, 22 Januari 2022, perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka mengusulkan untuk melibatkan China International Capital dan BOCI Asia sebagai penasihat keuangan, dan Zhong Lun Law Firm sebagai penasihat hukum.
Pada Kamis, kelompok kreditur, diwakili oleh firma hukum Kirkland & Ellis dan bank investasi Moelis, mengatakan siap untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan demi membela hak-hak anggota setelah kurangnya keterlibatan firma terhadap krisis properti Tiongkok.
Evergrande adalah perusahaan properti paling banyak utang di dunia, dengan total kewajiban lebih dari USD300 miliar, yang mencakup hampir USD20 miliar obligasi internasional yang semuanya dianggap gagal bayar akhir tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News