"Kami harus terus menyesuaikan aturan kami untuk memastikan bahwa regulasi tetap memfasilitasi inovasi, namun mengatasi risiko utama yang ditimbulkan aset kripto," kata Heng, berbicara di KTT Asia Tech x Singapura 2022, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 8 Juni 2022.
Dia menyoroti Otoritas Moneter Singapura (MAS) telah secara konsisten memperingatkan publik terhadap perdagangan kripto di tengah langkah-langkah untuk membatasi promosi cryptocurrency ke masyarakat umum pada awal 2022.
"Banyak investor menderita kerugian dan bahkan kehilangan tabungan hidup mereka dalam krisis TerraUSD dan Luna baru-baru ini, yang memicu efek knock-on pada Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Investor ritel terutama harus menghindari cryptocurrency. Kami tidak bisa cukup menekankan ini," katanya.
Namun, Heng mencatat, ekosistem aset digital terdiri dari seluruh jajaran layanan di luar perdagangan cryptocurrency, dan Singapura tetap tertarik untuk bekerja dengan blockchain serta pemain aset digital guna mendorong inovasi dan membangun kepercayaan di sektor ini.
Memberikan lisensi
Adapun MAS telah memberikan lisensi dan persetujuan prinsip dalam dua tahun terakhir kepada 11 penyedia layanan token pembayaran digital, termasuk pemain stablecoin seperti Paxos, pertukaran crypto seperti Coinhako, dan lembaga keuangan tradisional seperti DBS Vickers."Singapura juga akan terus mengevaluasi aplikasi, dan memfasilitasi eksperimen langsung melalui kotak pasir peraturan, untuk memungkinkan adopsi yang aman di sektor keuangan," kata Heng.
Ia menambahkan otoritas keuangan juga telah bekerja sama dengan industri dalam beberapa inisiatif aset digital, yang meluncurkan Project Guardian di KTT. Proyek ini merupakan upaya kolaboratif oleh MAS untuk bermitra dengan industri guna mengeksplorasi tokenisasi aset keuangan dan mengembangkan masa depan infrastruktur keuangan.
Percontohan industri pertama adalah mengeksplorasi potensi aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) di pasar pendanaan grosir. "Singkatnya, kita harus mendekati teknologi baru dengan pikiran terbuka, memisahkan keangkuhan dari potensi dasarnya yang sebenarnya," pungkas Heng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News