Mata uang kripto terbesar di dunia itu turun 7,8 persen menjadi USD20.289, terendah sejak Desember 2020. Bitcoin telah kehilangan sekitar 28 persen sejak Jumat, 10 Juni 2022 dan lebih dari setengah nilainya tahun ini. Sejak rekor tertinggi USD69 ribu pada November, bitcoin telah merosot sekitar 70 persen.
Mata uang kripto telah terpukul keras minggu ini setelah pemberi pinjaman kripto AS Celsius membekukan penarikan dan transfer antar akun, memicu kekhawatiran kejatuhan yang lebih luas di pasar aset digital yang sudah terguncang oleh matinya token terraUSD dan luna bulan lalu.
Melansir Antara, Rabu, 15 Juni 2022, ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed) AS yang lebih tajam karena inflasi di ekonomi terbesar dunia itu juga telah menambah tekanan pada aset-aset berisiko dari uang kripto hingga saham.
Menurut Digital Asset Manager CoinShares, Dana-dana kripto melihat arus keluar USD102 juta minggu lalu, mengutip antisipasi investor terhadap kebijakan bank sentral yang lebih ketat. Nilai pasar kripto global telah turun di bawah USD900 miliar, data CoinMarketCap menunjukkan, turun dari puncaknya USD2,97 triliun pada November.
"Riak yang mengalir di pasar belum berhenti. Saya pikir kita masih berada di tengah-tengahnya, sayangnya, permainan belum berakhir," kata Direktur Investasi Axion Global Asset Management, Scottie Siu, yang berbasis di Hong Kong.
Celsius telah menyewa pengacara restrukturisasi dan mencari kemungkinan opsi pembiayaan dari investor, Wall Street Journal melaporkan, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Celsius juga menjajaki alternatif strategis termasuk restrukturisasi keuangan.
Mata uang kripto yang lebih kecil, yang cenderung bergerak seiring dengan bitcoin, juga turun. Ether, token terbesar kedua, turun sebanyak 12 persen menjadi USD1.045, terendah baru dalam 15 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News