Melansir BBC, Kamis, 31 Juli 2025, proyeksi tersebut lantaran pelonggaran beberapa tarif barang AS.
Selain itu, lonjakan impor AS karena perusahaan-perusahaan berusaha menghindari pajak impor yang lebih tinggi dan tindakan beberapa pemerintah untuk mendorong pertumbuhan menjadi faktor perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.
Meski begitu, IMF juga memperingatkan bahwa tarif yang lebih tinggi dan ketidakpastian yang lebih besar dapat menyebabkan pertumbuhan yang lebih lemah dan aktivitas ekonomi yang lebih lambat.
Sementara itu, pertumbuhan Inggris diprediksi sebesar 1,2 persen tahun ini dan 1,4 persen pada tahun 2026, tidak berubah dari prakiraan revisi yang ditetapkan pada bulan Mei.
Baca juga: IMF Soal Tarif Baru Trump: Bikin Perdagangan Dunia Tetap Penuh Ketidakpastian |
Inggris diperkirakan akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat ketiga di antara negara-negara yang disebut sebagai negara paling maju di dunia tahun ini dan tahun depan, setelah AS dan Kanada.
IMF, yang merupakan kelompok 190 negara yang bekerja sama untuk menstabilkan ekonomi global, mengatakan peningkatan prediksi globalnya mencakup "front-loading" perdagangan dalam beberapa bulan terakhir, yang merujuk pada lonjakan impor ke AS.
IMF memperkirakan pertumbuhan global sebesar 3 persen pada tahun 2025 dan 3,1 persen pada tahun 2026, naik dari 2,8 persen dan 3 persen dalam laporannya di bulan April.
Namun, angka tersebut masih di bawah angka 3,3 persen yang diproyeksikan untuk kedua tahun tersebut pada bulan Januari, sebelum Presiden AS Donald Trump menjabat, dan rata-rata historis pra-pandemi sebesar 3,7 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News