Ilustrasi. Foto: AFP
Ilustrasi. Foto: AFP

Minyak Dunia Melemah Imbas Penurunan Harga di Asia dan Penguatan Dolar

Nia Deviyana • 08 September 2021 07:05
New York: Harga minyak mentah diperdagangkan lebih rendah pada Selasa waktu New York (Rabu WIB), setelah Arab Saudi memangkas harga minyak mentah untuk Asia dan penguatan dolar AS.
 
Melansir MarketWatch, Rabu, 8 September 2021, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 94 sen atau 1,4 persen menjadi USD68,35 per barel di New York Mercantile Exchange.
 
Sementara minyak mentah Brent turun 53 sen atau 0,7 persen, menjadi USD71,69 per barel di ICE Futures Europe.

Presiden di Strategic Energy & Economic Research, Michael Lynch, menilai penurunan harga minyak agak membingungkan, mengingat data perdagangan Tiongkok yang kuat pada Agustus, serta produksi AS yang tetap offline setelah Badai Ida, yang seharusnya menjadi faktor untuk bullish.
 
"Ada ketakutan varian delta akan menyebabkan lebih banyak gangguan ekonomi, tetapi sepertinya itu tidak akan terjadi," ujar Lynch kepada MarketWatch.
 
Lynch berspekulasi penurunan harga disebabkan oleh aksi ambil untung yang dipicu oleh laporan Aarab Saudi memangkas harga minyak ke Asia.
 
Harga minyak terangkat pada Selasa pagi setelah data Tiongkok menunjukkan negara tersebut mengimpor 44,5 juta ton minyak mentah pada Agustus.
 
Analis di Commerzbank, Carsten Fritsch mencatat bahwa itu artinya impor harian sebanyak 10,5 juta barel atau naik delapan persen dari Juli, dan pertama kali di atas ambang batas 10 juta barel per hari dalam lima bulan.
 
Impor Agustus masih turun enam persen secara tahun ke tahun di mana Tiongkok mengimpor 5,7 persen lebih sedikit minyak mentah selama delapan bulan pertama tahun ini daripada di periode yang sama pada 2020.
 
"Pertanyaan untuk pasar adalah apakah tren impor minyak mentah Tiongkok ini akan terus meningkat di bulan-bulan berikutnya? Itu adalah masalah rumit yang coba dijawab oleh pasar, karena itu juga akan tergantung pada kebijakan pemerintah terkait kuota dan penggunaan cadangan strategis," ujar kepala pasar minyak di Rystad Energy, Bjørnar Tonhaugen dalam catatannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan