Lee menyoroti tantangan yang mencakup teknologi yang mengganggu seperti kecerdasan buatan dan Internet of Things, model bisnis baru seperti keuangan terdesentralisasi, penggunaan aset kripto, serta transisi ke tingkat ekonomi rendah karbon.
"Pendekatan kehati-hatian MAS dengan kreativitas telah memberikan hasil bagi Singapura selama bertahun-tahun," kata Lee, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 8 Oktober 2021.
Dia mencatat meskipun MAS pada awalnya dipahami sebagai organisasi yang berdedikasi untuk melaksanakan fungsi khusus perbankan sentral dan regulasi keuangan, namun tanggung jawabnya telah berkembang pesat. Menurutnya MAS telah memainkan peran utama dalam pembangunan ekonomi dan keuangan Singapura.
"Ini mematuhi prinsip-prinsip ekonomi yang sehat, sambil secara kreatif mengadaptasi kerangka kerja kebijakan agar sesuai konteks Singapura," tuturnya.
"Menetapkan standar peraturan dan pengawasan yang tinggi sambil mengambil pendekatan fasilitatif dan proporsional risiko. Memastikan stabilitas keuangan sambil mempromosikan inovasi dan menangkap peluang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News