Kilang Minyak. Foto : AFP.
Kilang Minyak. Foto : AFP.

Harga Minyak 'Mendingin' karena Lemahnya Permintaan Global

Arif Wicaksono • 30 Juli 2024 09:02
Beijing: Harga minyak anjlok pada perdagangan awal Asia Selasa, memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya, karena kekhawatiran tentang permintaan global.
 
baca juga: Harga BBM Pertamax Series Sudah Layak Dinaikkan, Ini Alasannya!

Minyak mentah Brent berjangka turun 12 sen atau 0,15 persen menjadi USD79,78 per barel pada pukul 00.33 GMT. Minyak mentah AS berjangka WTI turun 14 sen, atau 0,18 persen, menjadi USD75,67 per barel.
 
Serangkaian berita ekonomi yang mengecewakan dari Tiongkok telah mengguncang pasar baru-baru ini. Sebuah jajak pendapat menjelaskan aktivitas manufaktur Tiongkok kemungkinan menyusut untuk bulan ketiga pada Juli.
 
Laju minyak dunia tertekan setelah Citi memangkas perkiraan pertumbuhan Tiongkok menjadi 4,8 persen dari lima persen setelah pertumbuhannya meleset dari perkiraan analis pada kuartal kedua.

Menurut FGE, pendorong utama harga minyak melemah adalah kekhawatiran tentang permintaan minyak Tiongkok pada paruh kedua tahun ini dan data manufaktur yang lebih lemah dari yang diantisipasi untuk Amerika Serikat dan Eropa.
 
"Dengan demikian, tanpa bukti lebih lanjut tentang penarikan stok yang berkelanjutan, kenaikan harga minyak mentah dan strukturnya mungkin terbatas dalam jangka pendek," kata FGE dikutip dari Oilprice.com.

Hambatan utama laju minyak dunia

Musim badai yang kuat dapat mengubah perkiraan ini jika operasi penyulingan di Gulf Coast AS terganggu. Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, dengan kemungkinan konflik Israel-Hizbullah yang lebih luas, dapat membuat harga tetap terdukung dalam beberapa hari mendatang.
 
Namun, kekhawatiran yang masih ada tentang keadaan ekonomi Tiongkok dan permintaan minyak pada paruh kedua tahun ini terus menjadi hambatan utama pada harga minyak.
 
Penurunan saham AS dapat berlanjut hingga September, tetapi konsumsi minyak Tiongkok dapat terus mengecewakan dan menekan harga. Hal ini dapat menyebabkan OPEC+ menunda pelonggaran pemangkasan produksinya, yang saat ini diharapkan terjadi pada kuartal keempat, tergantung pada kondisi pasar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan