Mengutip CNBC International, Selasa, 23 November 2021, euro jatuh mengikuti komentar Lagarde, turun menjadi USD1,1301 terhadap dolar. Saham perbankan juga turun sekitar dua persen. Kebangkitan kasus covid di Eropa turut membebani sentimen investor pada Jumat pagi lalu, dengan Austria mengumumkan akan kembali memberlakukan penguncian nasional.
Lagarde telah berusaha untuk mendinginkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di tahun depan, setelah pertemuan kebijakan ECB Oktober. Dalam pidatonya, Lagarde mengatakan, tingkat inflasi yang tinggi kemungkinan meningkat lebih lanjut hingga akhir tahun. Dikonfirmasi inflasi zona euro mencapai 4,1 persen secara tahun-ke-tahun di Oktober.
Lagarde mengatakan tekanan inflasi ini tidak diinginkan dan menyakitkan. Bank sentral Eropa mengumumkan pada September akan membeli lebih sedikit obligasi karena melonjaknya harga konsumen. Ini memulai proses perlahan-lahan mengurangi paket stimulus era pandemi yang sangat besar.
Kalibrasi ulang
Lagarde menjelaskan pada September bahwa tindakan bank sentral adalah kalibrasi ulang, tetapi bukan pengurangan. Pada saat itu, beberapa pelaku pasar percaya ECB meremehkan tekanan inflasi dan karena itu kemungkinan harus mengumumkan kenaikan suku bunga sebelum awal 2023.Lagarde berpendapat, pendorong tekanan harga saat ini kemungkinan akan memudar dalam jangka menengah, yang merupakan cakrawala yang penting bagi kebijakan moneter. Ia menjelaskan karena inflasi berasal dari masalah sisi penawaran dan lonjakan harga energi maka mungkin akan memperlambat laju pemulihan dalam waktu dekat.
Dia mengatakan agar inflasi kembali ke target dua persen dari ECB maka bank sentral harus gigih dalam kebijakan moneternya. Ia mengatakan ECB tetap yakin tekanan harga akan mereda seiring waktu karena tidak melihat kondisi yang ada. "Baik di tingkat ekonomi maupun di tingkat sektoral, untuk tingkat inflasi di atas target kami menjadi mandiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News