New York: Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal ini dipicu oleh penurunan harga minyak mentah dan imbal hasil obligasi AS yang membebani sektor siklikal hingga menyeret S&P 500 lebih rendah.
Mengutip Antara, Kamis, 28 Oktober 2021, indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 266,19 poin atau 0,74 persen menjadi 35.490,69. Indeks S&P 500 kehilangan 23,11 poin atau 0,51 persen menjadi 4.551,68. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 0,12 poin atau 0,0008 persen, menjadi 15.235,84.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan sektor energi dan keuangan masing-masing merosot 2,86 persen dan 1,69 persen. Sektor jasa-jasa komunikasi dan consumer discretionary masing-masing menguat 0,95 persen dan 0,24 persen.
Saham Microsoft Corp melonjak 4,21 persen ke rekor tertinggi, didorong oleh bisnis cloud yang sedang booming. Saham Alphabet Inc melonjak 4,96 persen setelah melaporkan lonjakan penjualan iklan.
Keuntungan di dua saham tersebut menyumbang hampir 90 poin terhadap kenaikan Nasdaq, sementara Microsoft menyumbang terbesar bagi Dow Industrials, S&P 500, dan Nasdaq. Mundurnya imbal hasil obligasi pemerintah AS turut mendorong saham-saham jasa komunikasi tumbuh.
"Saham-saham pertumbuhan akan mendapat dorongan tidak hanya dari beberapa laporan laba tetapi juga karena suku bunga lebih rendah," ucap Direktur Strategi Portofolio di Verdence Capital Advisors, Megan Horneman.
Sementara penurunan harga minyak dunia menarik saham-saham energi lebih rendah. Saham JP Morgan turun 2,08 persen dan Exxon Mobil turun 2,60 persen.
“Meskipun kami tidak keluar dari masalah dengan cara apa pun, perusahaan menyesuaikan lebih cepat dari yang kami perkirakan,” kata Horneman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id