Visi ekonomi Biden untuk menaikkan upah minimum, menulis ulang kode pajak, dan mengenakan pajak kepada orang kaya, akan sangat berbeda dengan kebijakan Donald Trump. Melansir AFP, Senin, 9 November 2020, ketika Joe Biden masuk ke Gedung Putih sebagai presiden AS pada Januari 2021, dia akan memiliki kesempatan untuk memulihkan kembali ekonomi terbesar di dunia ini.
AS perlahan mulai pulih dari kontraksi dan hilangnya puluhan juta pekerjaan yang disebabkan oleh wabah covid-19 terbesar di dunia. Hal ini sempat merusak ekonomi yang sebelumnya sehat dan berkontribusi pada keputusan pemilih untuk menggulingkan Presiden Donald Trump pemilihan minggu ini.
Mantan wakil presiden berusia 77 tahun itu berjanji menaikkan upah minimum, menulis ulang kode pajak, berinvestasi secara besar-besaran dalam infrastruktur, dan menurunkan emisi karbon negara. Tetapi untuk mencapai itu, pertama-tama dia harus menaklukkan pandemi virus korona dan menavigasi Kongres yang rentan terpecah.
"Dia memiliki agenda kebijakan yang ambisius, sulit untuk membantahnya. Anda pasti bisa membantah bahwa itu tidak cukup ambisius," kata Direktur Kebijakan Ekonomi di Pusat Kebijakan Bipartisan, Shai Akabas.
Pajak orang kaya
Layaknya mantan Presiden Barack Obama, di bawah masa jabatannya sebagai wakil presiden, Biden menjabat dengan perekonomian yang sedang terguncang. Paket stimulus Undang-Undang CARES senilai USD2,2 triliun yang disahkan pada Maret membantu meredam beberapa kerusakan yang disebabkan oleh penutupan bisnis untuk menghentikan penyebaran covid-19. Tetapi, bagian-bagian penting dari undang-undang itu berakhir dan ekonomi masih jauh dari sembuh.Selanjutnya, Biden kemungkinan besar akan beralih ke kode pajak, seperti yang dilakukan setiap presiden Amerika di beberapa titik dalam masa jabatan mereka. Trump melakukannya pada 2017 dengan menurunkan pajak atas perusahaan dan orang kaya.
"Untuk orang Amerika pada umumnya, perubahan kebijakan pajak dari pemerintahan Biden akan sangat minim. Saya pikir bagi orang-orang berpenghasilan tinggi, akan menjadi sangat signifikan," kata Direktur dan Rekan Senior di Institut Penelitian Kebijakan Ekonomi Stanford, Mark Duggan.
Bidenomics
Rencana lain dari "Bidenomics" termasuk investasi infrastruktur USD1,3 triliun bersama dengan peningkatan upah minimum menjadi USD15 per jam. Kemudian memperluas cuti medis dan keluarga yang dibayar, dan kebijakan membeli produk lokal Amerika (buy American) untuk meningkatkan manufaktur domestik AS.Tetapi, beberapa rekan Demokratnya mungkin menuntut tindakan yang lebih agresif terhadap pemerintahan baru, terutama pada kebijakan perawatan kesehatan.
Partai tersebut juga jauh dari bersatu tentang bagaimana Biden harus menangani hubungan komersial negara itu, setelah Trump melibatkan Washington dalam perang dagang dengan Tiongkok.
Bank investasi JP Morgan mengatakan Biden mungkin akan fokus pada pelaksanaan kebijakan domestiknya sebelum menangani perdagangan. Serta kemungkinan besar tidak akan segera mengubah kesepakatan perdagangan fase satu tahun ini yang mendinginkan ketegangan dengan Beijing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News