Data Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat 10 Desember 2021 menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat karena biaya barang dan jasa naik secara luas di tengah kendala pasokan untuk kenaikan tahunan terbesar sejak 1982.
IHK menguat 0,8 persen bulan lalu setelah meningkat 0,9 persen pada Oktober, sementara dalam 12 bulan hingga November naik 6,8 persen, menyusul kenaikan 6,2 persen pada Oktober. Ini dibandingkan dengan perkiraan 0,7 persen dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
"Saya akan menggolongkan angka IHK tepat pada ekspektasi, tetapi pasar valas telah memposisikan untuk angka yang lebih tinggi," kata kepala strategi valuta asing global di BMO Capital Markets Greg Anderson, dikutip dari Antara, Sabtu, 11 Desember 2021.
"Pasar valas telah sangat menarik dolar AS selama beberapa bulan sehingga dengan angka (inflasi) yang masuk jinak, kita hampir keluar dari peristiwa yang dapat mendorong dolar lebih tinggi secara material sebelum akhir tahun," katanya
Dia juga mencatat pertemuan FOMC minggu depan dan Pidato Powell setelah pertemuan kemungkinan merupakan peristiwa katalis dolar terakhir tahun ini.
"Biasanya investor valas mengurangi posisi untuk akhir tahun, tindakan hari ini dolar jatuh di tengah berita netral mungkin merupakan awal dari itu," kata Anderson.
Terhadap sekeranjang enam mata uang utama saingannya, dolar masuk ke wilayah negatif setelah berita tersebut dan sementara itu mendapatkan kembali kekuatan yang cukup untuk menjadi positif, dolar masih di bawah level sebelum IHK. Indeks terakhir turun 0,18 persen pada 96,0972.
Di tempat lain, yuan jatuh di pasar dalam negeri dan luar negeri setelah bank sentral Tiongkok (PBOC) menaikkan persyaratan cadangan valas untuk kedua kalinya sejak Juni, dan semakin tertekan ketika bank sentral menetapkan titik tengah kurs perdagangannya lebih lemah dari yang diperkirakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id