Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Emas Dunia Jatuh Akibat Terseret Prospek Kenaikan Suku Bunga Lebih Lanjut

Antara • 01 September 2022 06:18
Chicago: Emas dunia kembali merosot pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), memperpanjang penurunan untuk hari keempat berturut-turut. Hal itu terjadi di tengah prospek kenaikan suku bunga agresif lebih lanjut oleh Federal Reserve AS dan bank-bank sentral utama lainnya.
 
Mengutip Antara, Kamis, 1 September 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD10,1 atau 0,58 persen menjadi USD1.726,20 per ons, setelah menyentuh level terendah sesi di USD1.720,60 per ons. Emas turun 3,1 persen pada Agustus serta membukukan kerugian bulan kelima berturut-turut.
 
Emas berjangka jatuh USD13,4 atau 0,77 persen menjadi USD1.736,30 pada Selasa, 30 Agustus, setelah turun tipis USD0,10 atau 0,01 persen menjadi USD1.749,70 pada Senin, 29 Agustus, dan anjlok USD21,60 atau 1,22 persen menjadi USD1.749,80 pada Jumat, 26 Agustus.


Dalam pidatonya di Kamar Dagang Dayton, Ohio, Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan terlalu dini untuk mengatakan inflasi telah mencapai puncaknya, dan suku bunga AS perlu naik sedikit di atas 4,0 persen pada awal tahun depan. Dia tidak mengantisipasi penurunan suku bunga pada 2023.
Baca: Jokowi Pede Inflasi RI Lebih Baik dari Amerika

Data ekonomi yang dirilis beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Chicago terbaru, atau Barometer Bisnis Chicago, naik tipis menjadi 52,2 pada Agustus dari 52,1 pada Juli, yang masih dalam wilayah ekspansi. Automated Data Processing Inc. melaporkan pekerjaan swasta AS naik 132 ribu pekerjaan pada Agustus setelah meningkat 268 ribu pada Juli.
 
Emas telah mengalami penurunan yang berkepanjangan tahun ini karena serangkaian kenaikan suku bunga tajam oleh The Fed mendorong dolar dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Logam kuning terpukul sangat keras pekan lalu setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa bank sentral tidak berniat memperlambat siklus pengetatannya.
 
Pasar sekarang fokus pada data penggajian non pertanian (NFP) AS yang akan dirilis pada Jumat. Pembacaan yang kuat kemungkinan memengaruhi The Fed menuju pengetatan kebijakan yang lebih agresif. Investor sekarang memperkirakan hampir 70 persen kemungkinan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada September.

 
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 40,5 sen atau 2,21 persen menjadi USD17,882 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD5,1 atau 0,61 persen menjadi USD827 per ons.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan