Inflasi di wilayah mata uang tunggal 19 negara meningkat menjadi 10 persen pada September, menyusul penutupan pasokan gas penting Rusia saat ketegangan meningkat akibat perang Ukraina. Berbicara di sebuah acara di Siprus, Lagarde mengatakan, inflasi sangat tinggi.
"Apakah itu di puncaknya? Sulit untuk dikatakan, dan saya tidak akan berani ke sana," kata Lagarde, dilansir dari The Business Times, Minggu, 16 Oktober 2022.
Tapi dia mengisyaratkan tekadnya untuk menarik inflasi kembali ke target dua persen ECB. "Kami ingin membawanya kembali dari tempatnya sekarang. Jika Anda membiarkan inflasi lepas, untuk mengembalikannya Anda harus berjuang sangat keras. Dan itu menyakitkan," tegasnya.
Bank sentral Eropa telah menaikkan suku bunga dengan rekor 75 basis poin pada pertemuan terakhirnya di September, dan telah mengindikasikan akan menerapkan kenaikan lebih lanjut untuk mendinginkan harga. Tetapi kekhawatiran tumbuh bahwa siklus kenaikan suku bunga yang agresif dapat membantu mendorong zona euro ke dalam resesi.
Baca: Ini 5 Komitmen dalam Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 |
Di sisi lain, data Eurostat menunjukkan tingkat inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi baru di level 10 persen pada September. Angka itu naik dibandingkan dengan posisi 9,1 persen pada Agustus dan di atas proyeksi konsensus di 9,7 persen.
Angka tersebut juga menunjukkan kenaikan harga meluas dari harga makanan, dan energi yang bergejolak ke hampir semua segmen ekonomi 19 anggota blok. Harga energi naik 40,8 persen yoy, naik dari 38,6 persen pada Agustus, diikuti makanan, alkohol, dan tembakau 11,8 persen, naik dari 10,6 persen bulan lalu.
Sedangkan inflasi inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 4,8 persen pada tahun ini atau naik dari 4,3 persen pada Agustus. Para ekonom secara luas memperkirakan situasi akan memburuk sebelum menjadi lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News