Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Harga Minyak Dunia Kembali Surut, Kenapa?

Antara • 20 Mei 2023 10:02
New York: Harga minyak mentah berjangka turun pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Investor khawatir politisi Amerika akan gagal menyepakati plafon utang baru dan memicu gagal bayar yang akan merugikan ekonomi dan mengurangi permintaan bahan bakar menyusul jeda negosiasi masalah tersebut.
 
Mengutip Antara, Sabtu, 20 Mei 2023, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni melemah USD0,31 atau 0,43 persen, menjadi USD71,55 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli tergelincir USD0,28 atau 0,37 persen, menjadi USD75,58 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Namun demikian, harga minyak mentah Brent dan WTI mencatat kenaikan mingguan pertama mereka dalam sebulan, dengan kedua harga acuan tersebut naik sekitar 2,0 persen. Dilaporkan bahwa pembicaraan plafon utang antara Gedung Putih dan anggota legislatif Republik dihentikan sementara pada Jumat waktu setempat, yang mengurangi sentimen pasar.

Amerika Serikat dapat gagal membayar kewajiban utangnya paling cepat 1 Juni, menurut Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Baca: Keren! Uang Rupiah Tahun Emisi 2022 Jadi Uang Kertas Terbaik Dunia

"Harga minyak mentah mengalami minggu yang luar biasa karena prospek ekonomi AS meningkat secara dramatis ketika anggota parlemen tampaknya akan mencapai kesepakatan tentang plafon utang. Optimisme plafon utang dengan cepat menghilang pada Jumat dan itu membuat harga minyak turun tajam," kata Analis Pasar Senior Oanda Edward Moya.

Harga minyak WTI tertahan

Moya memperkirakan bahwa harga minyak WTI mungkin tertahan dalam kisaran di sekitar level yang sedikit lebih tinggi dari USD70 per barel sampai melihat bukti lebih lanjut bahwa kesepakatan utang akan tercapai dan inflasi tidak memanas.
 
Pasar juga ketakutan oleh komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa inflasi jauh di atas target Fed dan menambahkan belum ada keputusan yang dibuat mengenai tindakan suku bunga berikutnya.
 
"Tampaknya mereka tidak akan menyelesaikan kesepakatan utang hari ini. Peluang kenaikan 25 basis poin (tingkat suku bunga) dalam pertemuan Juni meningkat dari hari ke hari. Tampaknya tidak banyak yang bisa dilakukan untuk bullish," kata Analis Mizuho Robert Yawger.
 
Jumlah rig pengeboran minyak aktif AS, indikator produksi di masa depan, turun 11 menjadi 575 minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak September 2021, menurut data yang dikeluarkan oleh penyedia layanan minyak Baker Hughes.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan